Rangkul Australia, Kementan perkuat kapasitas laboratorium kesehatan hewan nasional
JAKARTA, kabarbisnis.com: Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Ditjen PKH Kementan) berupaya memperkuat kapasitas laboratorium hewan dengan menjalin kerjasama bilateral dengan otoritas sejenis di Australia.
Kolaborasi ini dilakukan Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates dengan Australian Centre for Disease Preparedness (ACDP) Geelong.Direktur Jenderal PKH Nasrullah menjelaskan Bicollab ini merupakan bentuk Laboratory Twinning Program untuk penyakit Avian Influenza (AI) yang difasilitasi oleh Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) dan didukung oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE).
"BBVet Wates kita tunjuk sebagai pelaksana, karena sesuai tugasnya sebagai Laboratorium referensi nasional AI, koordinator monitoring virus influenza pada hewan (IVM) dan ASEAN Regional Centre for Bioinformatics," tambah Nasrullah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/2/2022).
Nasrullah memaparkan bahwa kegiatan ini mendukung peningkatan produksi, mutu, keamanan, dan daya saing komoditi peternakan, khususnya unggas dan produk unggas, melalui upaya peningkatan kapasitas deteksi, pencegahan dan pengendalian Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) di unggas, terutama AI.
Direktur Kesehatan Hewan Nuryani Zainuddin menyebutkan, pada 10-11 Februari 2022 lalu telah dilaksanakan pertemuan secara hybrid dalam rangka koordinasi BICOLLAB yang dihadiri oleh perwakilan Ditjen PKH, BBVet Wates, ACDP Geelong-Australia, AIHSP dan pengelola program BICOLLAB.
"Kita telah identifikasi berbagai kegiatan penting BICOLLAB untuk peningkatan kapasitas dalam hal diagnostik, penjaminan mutu dan manajemen biorisiko, serta kapasitas penyediaan bahan biologis rujukan pengujian," imbuhnya.
Nuryani juga menginformasikan bahwa Program BICOLLAB akan diarahkan untuk peningkatan kapasitas surveilans dan pengkajian serta pemenuhan dukungan bahan-bahan di laboratorium. "Keberadaan BICOLLAB ke depan akan membuat kapasitas deteksi untuk pengendalian dan penanggulangan AI meningkat, sekaligus mendukung sertifikasi bebas AI secara zona ataupun kompartemen," jelasnya.
Selanjutnya, Nuryani berharap agar BICOLLAB tidak hanya ada di BBVet Wates saja, namun dapat diperluas ke laboratorium kesehatan hewan lainnya. "Hal ini untuk pemerataan kapasitas pengujian, mengingat wilayah Indonesia yang sangat luas, sehingga tidak terpusat di satu wilayah," pungkasnya.kbc11
De Naila Village 2 Hadirkan Rumah Fasilitas Premium Rp300 Jutaan di Barat Surabaya
Pemerintah Siap Guyur Insentif Pajak Industri di 2024, Ini Kriterianya
Awas! Malware Pencuri Foto Ancam Serang Ponsel Android
Pagari Pengemplang Pajak Kabur, Sri Mulyani Bakal Terapkan Sistem Baru Ini
Onassis Hadirkan Perangkat Pintar untuk Keamanan Rumah Lebih Optimal