Negara agraris, tapi RI terombang-ambing  hadapi gejolak harga pangan

Selasa, 8 Maret 2022 | 15:15 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin heran melihat harga komoditas pangan strategis seperti tahu, tempe, minyak goreng, daging, cabai, bawang, dan daging ayam mengalami kenaikan. Dia mafhum situasi dunia turut memengaruhi kenaikan harga pangan, namun semestinya Indonesia tidak bergejolak.

"Dari sisi sumber daya alam, negara kita memiliki potensi yang sangat besar sebagai pengendali stok dan harga pangan. Namun sebaliknya, Indonesia terombang-ambing dengan situasi dunia yang sangat sensitif terhadap stok dan harga pangan," ujar Andi dalam keterangan tertulis, Selasa (8/3/2022).

Dia pun meminta pemerintah membuat solusi jangka pendek untuk ketersediaan stok pangan dengan harga terjangkau jelang bulan Ramadan. Pemerintah mesti membuat aturan harga eceran tertinggi. Pemerintah juga mesti menyiapkan solusi jangka panjang berupa kepastian keseimbangan produksi dengan pertumbuhan konsumsi nasional.

Komoditas pangan strategis mesti menjadi fokus utama pemerintah. Andi menilai pemerintah mesti memperketat impor pangan. "Saya sudah menyampaikan di berbagai kesempatan rapat kerja, rapat dengar pendapat, di media baik lisan maupun tertulis, sejak tahun 2014, silih berganti Presiden RI, tetap saja persoalan pangan ini tidak sesuai harapan masyarakat. Bahkan tahun 2022 ini, kondisinya makin memburuk dimana antrean terjadi dimana-mana untuk mendapat seliter atau dua liter minyak goreng," tukasnya.

Dalam beberapa hari terakhir, harga daging sapi merangkak naik. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) 4 Maret 2022 misal, harga rata-rata daging di semua provinsi berada pada angka Rp126.900. Angka ini bergerak dari Rp 125.400 per 23 Februari 2022. Dalam data yang sama, harga daging sudah mencapai Rp 140 ribu yakni di Aceh (Rp140.650) dan DKI Jakarta (Rp140.000).

Pemerintah juga dihadapkan dengan masalah kedelai. Pada 23 Februari 2022, para perajin tahu tempe bahkan melakukan aksi mogok produksi. Hal ini sebagai respons atas kenaikan harga kedelai impor yang mencapai Rp 11.500/kg di Februari 2022. Padahal, harga kedelai pada 2021 masih Rp 9.500/kg.

Hingga kini, belum jelas upaya pemerintah dalam menyelesaikan kasus kedelai ini. Contoh lain adalah harga telur. Telur sempat tembus harga Rp 30.300 per kilogram pada 30 Desember 2021. Pemerintah kemudian merespons dengan melakukan operasi pasar. Harga telur pun akhirnya turun di angka Rp 23.900/kg rata-rata di semua provinsi pada 17 Februari 2022.kbc11

Bagikan artikel ini: