BI kembali tahan suku bunga acuan di 3,5% pada Maret 2022

Kamis, 17 Maret 2022 | 18:18 WIB ET
Gubernur BI Perry Warjiyo
Gubernur BI Perry Warjiyo

JAKARTA, kabarbisnis.com: Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/BI 7DRR) sebesar 3,5 persen pada Maret 2022. Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing tetap 2,75 persen dan 4,25 persen.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16 dan 17 Maret 2022 memutuskan untuk mempertahankan BI 7DRR sebesar 3,5 persen," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (17/3/2022).

Perry mengatakan, kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi di global maupun domestik. Dari sisi global, Perry menilai pemulihan ekonomi global masih berlanjut.

Namun, Perry memproyeksi pertumbuhan ekonomi global lebih rendah dari prediksi awal yang sebesar 4,4 persen tahun ini. Pasalnya, ketidakpastian pasar keuangan global memberikan sentimen negatif untuk ekonomi dunia.

"Perbaikan ekonomi dunia berlanjut namun berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya disertai ketidakpastian pasar keuangan global seiring dengan ekspektasi geopolitik Rusia dan Ukraina," papar Perry.

Menurut Perry, sanksi ekonomi yang diberikan sejumlah negara ke Rusia akan mempengaruhi transaksi perdagangan dunia. Dengan demikian, ekonomi global akan ikut terdampak.

Di dalam negeri, Perry menilai pemulihan ekonomi juga berlangsung. Hal ini didorong oleh mobilitas masyarakat, keyakinan konsumen, dan kenaikan penjualan eceran.

"Di dalam negeri ekonomi masih kuat seiring dengan meredanya kasus covid-19 varian omicron di tengah meningkatnya geopolitik Rusia-Ukraina," terang Perry.

Dia memproyeksi ekonomi RI tumbuh 4,7 persen-5,5 persen. Angkanya masih sama seperti prediksi awal.

Sementara, BI mencatat rupiah terdepresiasi 0,42 persen dibandingkan akhir Desember 2021. Meski begitu, depresiasi rupiah diklaim masih lebih baik dibandingkan dengan pelemahan nilai tukar negara lain, seperti India yang mencapai 2,53 persen dan Filipina 2,5 persen.

Lalu, inflasi diklaim tetap terjaga rendah dan berada di kisaran target BI sebesar 3 persen plus minus 1 persen. Inflasi tercatat 2,06 persen secara tahunan dan deflasi 0,02 persen jika dilihat secara bulanan per Februari 2022. kbc10

Bagikan artikel ini: