Di tengah pandemi, transaksi Propnex Indonesia naik 300 persen tembus Rp2 triliun

Jum'at, 15 April 2022 | 11:19 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Di tengah melambatnya pasar dan daya beli masyarakat akibat dampak pandemi Covid-19, perusahaan broker properti Propnex Indonesia bisa tersenyum. Sepanjang tahun 2021 lalu, perusahaan berhasil membukukan transaksi sebesar Rp 2 triliun atau melonjak 300 persen dibanding pencapaian tahun sebelumnya.

CEO Propnex Indonesia, Luckyanto mengatakan, di awal tahun hingga selama semester I tahun 2021 kondisi pasar properti masih melandai karena melonjaknya kasus Covid-19 varian Delta.

"Di kuartal I/2021 pasar masih stabil, namun pada kuartal II pasar properti turun hingga 70 persen akibat melonjaknya kasus Covid-19 varian Delta dan diterapkan PPKM level. Namun kami bersyukur pada Agustus 2021 pasar mulai membaik," ulas Lucky di sela acara Propnex Annual Convention 2022 di Surabaya, Kamis (15/4/2022).

Menurut dia, banyak faktor yang mendorong bangkitnya permintaan properti di semester II tahun 2021. Selain karena harga produk properti stagnan bahkan banting harga, juga stimulus yang diberikan pemerintah, seperti diskon pajak pertambahan nilai (PPN), serta wacana digelarnya kembali tax amnesty saat itu.

"Kondisi ini membuat banyak permintaan khususnya dari para investor terhadap produk properti. Mereka mulai membelanjakan uangnya yang sebelumnya ditahan," jelas Lucky.

Selain itu, gebrakan dari Propnex yakni menghadirkan aplikasi Propnex Plus yang diklaim terdepan dan terlengkap untuk aplikasi properti di Indonesia sangat membantu para agen dalam memasarkan properti, termasuk memudahkan penjual dan pembeli.

"Jadi praktis transaksi sebesar Rp 2 triliun sebagian diraih pada semester dua atau 6 bulan di 2021," ungkapnya.

Lucky merinci, dari total transaksi Rp 2 triliun tersebut, didominasi penjualan segmen secondary sebesar 70 persen, dan primary 30 persen. Angka ini berbeda dari kondisi tahun 2020 dimana segmen secondary menguasai 90 persen.

"Tahun 2021 lalu memang beberapa developer bergairah memasarkan produk baru, baik proyek baru maupun cluster baru. Mereka juga banyak memanfaatkan stimulus diskon PPN nol persen untuk rumah ready. Dan ini disambut positif oleh konsumen," jelas Lucky didampingi Chief Marketing Officer PropNex Indonesia, Lusiana.

Beberapa developer yang banyak berkontribusi dalam transaksi di Propnex, sebut dia, yakni Intiland Development, Ciputra Group, Lippo Group, Jakarta Setia Budi, dan Pakuwon Group. Dari sisi harga, sebagian besar masih didominasi properti dengan harga di bawah Rp 2 miliar.

"Untuk lokasi properti di Propnex sekitar 60 perswn ada di Surabaya, 30 persen Jakarta, sisanya tersebar di Batam dan kota-kota lain. Sementara jenis produk, 70 persen adalah landed house," bebernya.

Melihat pencapaian di tahun lalu, Lucky optimis pasar properti tahun 2022 masih melanjutkan tren positif. Pulihnya daya beli masyarakat, serta dibukanya tax amnesty oleh pemerintah di 2022 ini mendorong banyaknya protensi pasar dari segmen high end market, yakni untuk rumah premium, commercial property, serta industry.

"Sejak awal tahun 2022 ini banyak permintaan ke kami untuk rumah-rumah mewah dan commercial. Nilainya mulai Rp 10 miliar bahkan ada yang cari rumah seharga Rp 40 miliar cash," ulas Lucky.

Selain dari secondary market, pihaknya juga menyebut beberapa proyek properti baru akan gencar dibuka, seperti Ciputra Group yang meluncurkan proyek rumah menengah di Kedamean, Gresik, dan sebagainya.

Dengan potensi ini, Lucky menargetkan tahun 2022 transaksinya bisa naik 100 persen dibanding pencapaian di tahun 2021. "Selama tiga bulan pertama 2022 kami sudah membukukan transaksi Rp 300 miliar-an, dan diproyeksikan dalam kuartal I/2022 ini bisa tercapai Rp 500 miliar. Jadi kita akan genjot di semester I ini," ujarnya.

Strategi lain yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan aplikasi Propnex Plus guna menjangkau lebih banyak pengguna, dengan keunggulan adanya fitur penjualan secara virtual.langsung oleh pengguna dan bisa memilih agen properti sesuai yang diinginkan.

Berbasis di Singapura, saat ini Propnex Indonesia memiliki lebih dari 1.500 marketing yang tersebar di Surabaya, Malang, Jakarta, serta cabang baru di Batam dan Bandung. kbc7

Bagikan artikel ini: