Menkes prediksi kenaikan kasus Covid-19 dampak Lebaran terlihat di akhir bulan ini
JAKARTA, kabarbisnis.com:Â Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hingga kni memang belum terlihat ada kenaikan kasus Covid-19 dampak Lebaran Idulfitri 2022. Namun, dia memperkirakan bakal terjadi kenaikan kasus Covid-19.
"Kalau ditanya apakah ada (kenaikan kasus Covid-19 dampak Lebaran Idulfitri) atau tidak? Feeling saya harusnya ada," kata Budi dalam konferensi pers, Selasa (17/5/2022).
Berkaca pada pengalaman sebelumnya, libur panjang memicu lonjakan kasus Covid-19. Sebab, saat libur panjang terjadi peningkatan mobilitas. Apalagi, pada Lebaran Idulfitri kali ini mobilitas meningkat lebih tajam.
Meski demikian, Budi menyebut selama positivity rate di bawah 5 persen, tak jadi persoalan. Apalagi jika reproduction rate atau laju penularan Covid-19 berada di angka 1 atau kurang dari 1.
"Selama masih di bawah positivity rate 5 persen, kita juga monitor setiap minggu reproduction ratenya yang sekarang sudah 1 atau sedikitnya di bawah 1, harusnya ini masih terkendali," ucapnya.
Budi mengatakan, biasanya lonjakan kasus Covid-19 baru terlihat pada empat pekan setelah libur panjang. Seperti yang terjadi setelah Natal, Lebaran Idul Fitri 2021 dan Tahun Baru 2022.
"Jadi kalau hari raya kemarin 2 Mei, ya kita lihat akhir bulan ini deh. Insya Allah tidak ada kenaikan yang signifikan. Tapi nanti kita tunggu supaya kita jeli melihat di akhir bulan ini," ujarnya. kbc10
Dibuka untuk umum, tarif Sirkuit Mandalika Rp150 Ribu-Rp300 Ribu
PGN rangkul Gunvor Singapore perluas trading LNG
Restitusi pajak diprediksi meningkat dekati kuartal IV, ini alasannya
Tax amnesty jilid II berakhir hari ini, harta terungkap tembus Rp532 triliun
Awas salah isi! Beredar aplikasi MyPertamina palsu