Utang luar negeri Indonesia lebih dari Rp6.000 triliun per Maret 2022
JAKARTA, kabarbisnis.com: Bank Indonesia (BI) dalam laporannya menyebutkan, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia hingga Maret atau akhir kuartal I-2022 tercatat sebesar US$411,5 miliar. Jika dikonversi ke dalam Rupiah, angka tersebut setara Rp6.060 triliun (asumsi kurs Rp14.728 per dollar AS).
Bila dikoreksi lebih lanjut, posisi angka tersebut menurun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat US$415,7 miliar.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, ULN Indonesia hingga kuartal I-2022 tetap terkendali.
Dia melanjutkan, perkembangan ULN tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan sektor swasta.
Secara tahunan, posisi ULN kuartal-I 2022 mengalami kontraksi sebesar 1,1 persen (year on year/yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya yang sebesar 0,3 persen (yoy).
Posisi ULN Pemerintah pada kuartal I-2022 sebesar US$196,2 miliar, menurun dari posisi kuartal sebelumnya sebesar US$200,2 miliar.
Secara tahunan, pertumbuhan ULN Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 3,4 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 3,0 persen (yoy).
"Penurunan terjadi seiring beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo, baik SBN domestik maupun SBN Valas, serta adanya pelunasan neto atas pinjaman yang jatuh tempo selama periode Januari hingga Maret 2022, yang sebagian besar merupakan pinjaman bilateral," jelas Erwin, Kamis (19/5/2022).
Sedangkan untuk ULN swasta menurun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Posisi ULN swasta pada kuartal I-2022 tercatat sebesar US$206,4 miliar, turun dari US$206,5 miliar pada kuartal-IV 2021.
Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 1,8 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 0,6 persen (yoy).
Dengan demikian, lanjut Erwin, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
"ULN Indonesia pada triwulan I-2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 33,7 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 35,0 persen," ucap Erwin.
"Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,9 persen dari total ULN," pungkasnya. kbc10
ITS raih gelar terbaik pada dua indikator kinerja utama PTN-BH
Hanya Rp1 jutaan, intip 5 kelebihan dan beberapa kekurangan Redmi 10C
Kuliner Indonesia sebarkan rasa di ajang ASEAN Bazaar di Buenos Aires
Lewat Reaksi, XLFL perkuat kontribusi organisasi mahasiswa dan startup ke masyarakat
Ecco Enzym olahan relawan binaan Smelting di Gresik bantu peternak sapi lakukan disinfeksi wabah kuku mulut