Kadin sebut 52% perusahaan gulung tikar dihantam digitalisasi
JAKARTA, kabarbisnis.com: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyebut bahwa dunia telah berubah karena disrupsi teknologi. Sekitar 52% perusahaan gulung tikar atau diakuisisi karena tidak bisa mengikuti tren digitalisasi.
Arsjad mengatakan, di Indonesia, hal itu juga terjadi namun bukan hanya kepada perusahaan besar tapi juga UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Terdapat 64,2 juta UMKM, yang berkontribusi 61% terhadap PDB atau lebih dari Rp8,5 triliun serta menyediakan lapangan kerja bagi 97 persen angkatan kerja.
"Pandemi Covid-19 melumpuhkan hampir 80-90% UMKM terutama saat PPKM. Namun di sisi lain, pandemi ini menjadi berkah tersendiri bagi sebagian UMKM terutama yang berhasil bertransisi ke e-commerce atau mengadopsi penjualan secara digital," kata Arsjad seperti dikutip, Minggu (10/7/2022).
Menurut survei BI 2021, 20 persen UMKM Indonesia mampu memitigasi dampak pandemi dengan mendigitalkan bisnisnya dan berhasil memanfaatkan media pemasaran online.
Artinya, kata Arsjad, melalui digitalisasi Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi berikutnya hingga US$150 miliar tahun 2025 sekaligus berpotensi menambah 20 juta pekerjaan bersih pada tahun 2030.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Arsjad menuturkan, kita harus mengatasi tantangan kesenjangan infrastruktur digital yang memang masih belum merata secara geografis dan berpusat di kota-kota besar. Selain itu, tantangan kedua kurangnya keterampilan digital atau literasi digital yang akan membuat Indonesia menghadapi kekurangan 9 juta pekerja terampil di sektor teknologi digital.
Untuk mengatasi tantangan ini, Arsjad mengatakan Kadin Indonesia telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk memberdayakan, mendidik, dan mempercepat literasi digital untuk bisnis dan UMKM. Di antaranya, melalui Platform WikiWirausaha dan Gugus Tugas Kejuruan yang membantu pemerintah mengubah kurikulum pendidikan kejuruan nasional untuk menerapkan keterampilan digital yang relevan dengan industri di masa depan.
"Kami mengajak komunitas bisnis dapat mengambil bagian dalam berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur digital dan konektivitas di seluruh negeri, mendukung dan memberikan masukan terhadap revitalisasi program kejuruan nasional agar lebih digital serta menyediakan magang di industrinya," ujar Arsjad. kbc10
Kemenperin bidik 12 ribu wirausaha baru pada 2023
7 Langkah mudah memulai trading forex bagi pemula
WhatsApp siapkan fitur kirim foto kualitas asli
BI bidik 45 juta pengguna QRIS di 2023
Jam tangan dan barang mewah diramal jadi tren investasi di 2023