Per 31 Agutus, BEI catat dana segar dari IPO capai Rp21,6 triliun
JAKARTA, kabarbisnis.com: Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total dana yang terhimpun dari penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp21,6 triliun per 31 Agustus 2022.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sebanyak 43 perusahaan melantai di bursa hingga Agustus 2022. Jumlah itu meningkat 53,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Dari sisi jumlah perusahaan tercatat mengalami peningkatan 15 perusahaan atau 53,5 persen di mana pada 2022 sebanyak 43 perusahaan, sedangkan 2021 terdapat 28 perusahaan yang baru tercatat," ucap Nyoman, Jumat (2/9/2022).
Dia mengatakan, terdapat 23 perusahaan yang sudah masuk pipeline untuk mencatatkan saham di BEI. Jika ditotal, puluhan perusahaan itu menargetkan dana segar Rp9,5 triliun dari aksi korporasi ini.
"Dari 23 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, perkiraan total emisi sebesar Rp9,5 triliun. Beberapa di antaranya perusahaan tersebut menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun," papar Nyoman.
Nyoman mengatakan, 23 perusahaan itu terdiri dari beragam jenis sektor. Rinciannya, satu perusahaan sektor bahan dasar, dua perusahaan sektor industri, dua perusahaan sektor transportasi dan logistik, dan satu perusahaan sektor konsumen non siklus.
Lalu, empat perusahaan dari setor konsumen siklus, empat perusahaan dari sektor teknologi, tiga perusahaan dari sektor kesehatan, dua perusahaan dari sektor energi, dua perusahaan dari sektor keuangan, satu perusahaan sektor dari properti, serta satu perusahaan dari sektor infrastruktur.
"Saat ini, perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham merupakan perusahaan yang masih dalam tahap evaluasi di bursa maupun perusahaan yang belum mendapatkan izin publikasi dari OJK," pungkas Nyoman. kbc10
57 Persen Generasi Z Pilih Berkarir Jadi Influencer
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
Astragraphia Xprins Perluas Ekosistem Pencetakan 3D pada Industri
Ini Alasan BI Tarik Uang Logam Rp500 TE 1991 dan 1997, Rp1.000 TE 1993
Dukung EBT, Barata Indonesia Sukses Kembangkan Reaktor B100