Mantul! Indonesia punya satu lagi startup unicorn
JAKARTA, kabarbisnis.com: Indonesia menambah satu lagi jajaran perusahaan rintisan alias startup unicorn. Adalah DANA yang berhasil menyandang predikat itu. Menurut data pendanaan dari Tech in Asia, dikutip Rabu (21/9/2022), valuasi DANA kini telah mencapai US$1 miliar (sekitar Rp 15 triliun).
DANA baru-baru ini diketahui mendapatkan pendanaan dari Sinar Mas dan Lazada Group. Nilai kesepakatan investasi Sinar Mas ke DANA mencapai US$250 juta (sekitar Rp 3,7 triliun). Sedangkan nilai investasi Lazada tidak dipublikasikan.
Dalam siaran persnya, DANA menargetkan pertumbuhan dua kali lipat dalam total volume pembayaran atau nilai transaksi bruto pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021.
"Kami yakin bahwa kekuatan platform teknologi keuangan DANA akan memberikan banyak nilai strategis kepada investor berharga kami," ungkap CEO & Co-Founder DANA Indonesia Vince Iswara, dalam keterangan tertulis yang diterima beberapa waktu lalu.
Kolaborasi antara DANA dan berbagai lini usaha Sinar Mas pada akhirnya akan mendorong akselerasi digital di Indonesia.
"Kami sangat menantikan kolaborasi dengan DANA untuk membawa dampak positif terhadap digitalisasi bisnis di Indonesia, khususnya bagi inklusi keuangan untuk setiap masyarakat Indonesia," kata Franky.
Secara bersamaan, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. atau Emtek mengumumkan telah melepas sebagian saham dari PT Elang Andalan Nusantara yaitu induk usaha DANA dan Doku.
Lewat keterbukaan informasi di bursa, Emtek melaporkan bahwa PT Kreatif Media Karya (KMK), anak usaha Emtek, telah sepakat menjual sebanyak 4.792.986 lembar saham seri A dan B PT Elang Andalan Nusantara kepada Lazadapay Holding Pte Ltd senilai US$304,5 juta.
CEO & Co-Founder DANA Indonesia Vince Iswara, baru-baru ini bercerita tentang strateginya mencari investor yang tepat.
"Saya pernah berada di era di mana mencoba menemukan investor itu susah. Karena pada saat itu ekosistem belum ada, bicara soal seri A Seri B Seri C orang tidak akan ada yang paham," kata Vince.
Dia pun membagikan hal apa saja yang perlu founder perlukan saat memutuskan untuk mencari investor.
Pertama, pendiri startup harus berpikir apakah benar-benar membutuhkan investor, dan kenapa tidak dicoba untuk bisa tumbuh secara organik. "Kalau bisa tumbuh secara organik, coba tanam secara organik dulu," terangnya.
Jika sudah yakin butuh investor, langkah selanjutnya adalah menemukan investor yang tepat. Mencari investor yang tahu betul apa yang perusahaan lakukan dan percaya pada apa yang dilakukan adalah hal yang penting.
Investor yang seperti ini akan bisa diandalkan dan bisa bekerja sama untuk jangka panjang.
"Sehingga lain kali Anda membutuhkan uang, jika pasar tidak berkinerja baik, Anda dapat dengan mudah kembali kepada mereka dan jika mereka percaya dan Anda benar-benar berkomitmen dengan melakukan sesuai untuk apa yang dijanjikan kepada mereka, saya yakin Anda tidak akan memiliki masalah," pungkasnya. kbc10
Subsidi Kendaraan Listrik Berbuah Polemik
Ngeri! WHO Ingatkan Pandemi Berikutnya Bisa Lebih Ganas
Bos J99 Beri Apresiasi Atlet Muda Peraih Medali Emas Tenis Sea Games 2023
Marak Serangan Siber, Perusahaan Diimbau Perkuat Sistem Keamanan Digital
Cari Pelajar Kreatif, MPM Honda Jatim Gencar Sosialisasikan AHM Best Student