Listrik kerap 'byar-pet', program kompor induksi diminta tak dipaksakan
JAKARTA, kabarbisnis.com: Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia menyerukan kepada pemerintah dan DPR untuk membatalkan kebijakan kompor induksi (listrik).
Presiden Aspek Indonesia, Mirah Sumirat mengatakan banyak daerah di Indonesia yang kondisi listriknya masih memprihatinkan karena sering mati listrik, sehingga kebijakan itu dinilai bakal membebani.
"Masih banyak daerah di Indonesia yang kondisi listriknya masih memprihatinkan karena sering mati listrik. Biarlah rakyat memutuskan sendiri penggunaan listriknya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing," ujar Mirah melalui keterangannya, Senin (26/9/2022).
Apalagi untuk masyarakat pengguna daya listrik 450 VA, tidak akan kuat jika harus dipaksakan dengan tambahan penggunaan listrik. Mirah meminta pemerintah tidak membebani rakyat dengan biaya hidup yang semakin tinggi.
Dia menilai akhir-akhir ini sering digulirkan rencana-rencana pemerintah yang terkesan membebani rakyat. Dia khawatir jika dilanjutkan akan memicu kemarahan rakyat.
"Aspek Indonesia menuntut pemerintah untuk membatalkan kenaikan harga BBM dan tidak menghapus daya listrik 450 VA serta tidak memaksakan konversi elpiji tiga kilogram dengan kompor gas. Dalam tuntutannya, Aspek Indonesia juga tetap meminta pembatalan Omnibus Law UU Cipta Kerja," pungkasnya.kbc11
Pertumbuhan ekonomi melambat, pebisnis properti fokus pemulihan pasar
Serapan biodiesel sepanjang 2022 hemat devisa Rp122,65 triliun
Duh! PPATK catat kasus pencucian uang sepanjang 2022 meningkat
Wujudkan Generasi Emas 2045, produsen susu ini dukung akses nutrisi anak
Jangan lengah! WHO ingatkan Covid-19 masih jadi ancaman