Ekonomi RI dipuji IMF, Sri Mulyani: Kita tidak cepat puas diri
JAKARTA, kabarbisnis.com: Dana Moneter Internasional atau IMF mengapresiasi kebijakan Pemerintah Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Sinergi kebijakan yang diambil Indonesia itu mencakup kebijakan pengendalian pandemi, stimulus fiskal, kebijakan moneter akomodatif, pelonggaran kebijakan makro dan mikroprudensial, serta berbagi beban (burden sharing) antara Bank Indonesia (BI) dan pemerintah.
IMF memandang bauran kebijakan ditempuh secara kuat dan cepat oleh Indonesia sehingga dapat menopang pemulihan ekonomi.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memenuhi undangan wawancara di Bloomberg News Studio, di Washington DC, Selasa (11/10/2022) sore waktu setempat.
"Kita tentunya tidak cepat berpuas diri. Indonesia masih punya tanggung jawab besar dalam memimpin kolaborasi G20 demi menyelamatkan negara-negara rentan dari badai ekonomi yang mungkin terjadi," ujar Sri Mulyani dikutip melalui Instagram resminya, Kamis (13/10/2022).
Menurut dia, Indonesia memiliki tanggung jawab besar sebagai pemimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di tengah terpuruknya ekonomi global.
Perang yang mengakibatkan ancaman krisis pangan dan energi, tingginya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan suku bunga berpotensi mempercepat badai krisis ekonomi dunia terutama di negara-negara berkembang.
Meski demikian, Sri Mulyani optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh positif. Berdasarkan prediksi IMF, ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 5% tahun depan. kbc10
Pertumbuhan ekonomi melambat, pebisnis properti fokus pemulihan pasar
Serapan biodiesel sepanjang 2022 hemat devisa Rp122,65 triliun
Duh! PPATK catat kasus pencucian uang sepanjang 2022 meningkat
Wujudkan Generasi Emas 2045, produsen susu ini dukung akses nutrisi anak
Jangan lengah! WHO ingatkan Covid-19 masih jadi ancaman