Siap-siap! BI diprediksi bakal kembali kerek suku bunga acuan, ini alasannya
JAKARTA, kabarbisnis.com: Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang akan digelar pada 19-20 Oktober mendatang, diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen.
Pengamat pasar uang Hans Kwee mengatakan, keputusan menaikkan suku bunga acuan tersebut terutama untuk mengantisipasi risiko inflasi dan mendorong stabilitas rupiah.
"Rupiah terdepresiasi sebesar 2 persen month to month (mom) atau 7,8 persen year on year (yoy) menjadi Rp 15.400, tertinggi sepanjang masa sejak pandemi," ujar dia dikutip dari risetnya, Minggu (16/10/2022).
Namun demikian, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih relatif terkendali dibanding mata uang lain di negara berkembang.
"Adapun ekspektasi suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sampai akhir tahun 2022 adalah 5 persen, atau berarti ada kenaikan 150 basis poin setahun penuh," kata Hans.
Di sisi lain, Indeks Harga Konsumen (IHK) utama di September 22 membukukan angka yang lebih tinggi sebesar 5,95 persen yoy, dari tumbuh 4,69 persen yoy di Agustus 2022.
"Sementara, IHK inti tumbuh tipis di 3,2 persen yoy di September 22, dari plus 3,04 persen yoy di Agustus 2022. Kondisi ini mengindikasikan pemulihan domestik yang tidak merata, sehingga inflasi inti kemungkinan akan meningkat karena efek putaran kedua dari kenaikan harga bahan bakar bersubsidi," pungkasnya. kbc10
Pertumbuhan ekonomi melambat, pebisnis properti fokus pemulihan pasar
Serapan biodiesel sepanjang 2022 hemat devisa Rp122,65 triliun
Duh! PPATK catat kasus pencucian uang sepanjang 2022 meningkat
Wujudkan Generasi Emas 2045, produsen susu ini dukung akses nutrisi anak
Jangan lengah! WHO ingatkan Covid-19 masih jadi ancaman