Nih tantangan industri batu bara tahun depan di tengah transisi energi

Jum'at, 18 November 2022 | 08:54 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Indonesia memiliki target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada bauran energi nasional pada tahun 2025. Kebijakan ini dipadukan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi hingga 29% pada tahun 2030, merupakan upaya yang jelas menuju sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) pun membeberkan tantangan yang akan dihadapi industri batu bara di 2023, utamanya di tengah upaya transisi energi menuju EBT.

Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan, kondisi geopolitik masih menjadi faktor utama yang akan mempengaruhi pola perdagangan batu bara di 2023. Selain itu, hubungan dagang antara Australia dan China juga turut mempengaruhi prospek ekspor batu bara Indonesia, khususnya ke China dan India.

"Konflik yang terjadi juga memicu inflasinya yang tinggi, menghambat logistik dan suplai yang merugikan semua pihak, termasuk industri batu bara," kata Hendra dalam acara 'Mining Talk Series' secara virtual, Kamis (17/11/2022).

Tantangan lainnya yang juga akan dihadapi industri batu bara yakni, kondisi cuaca yang tidak menentu. Di mana, curah hujan menjadi sulit untuk diprediksi dan cukup tinggi, hal ini disebut mempengaruhi produksi batu bara.

"Selain itu, ketersediaan alat berat juga masih faktor yang berpengaruh terhadap suplai dan demand," imbuhnya.

Selain itu, adanya rencana melakukan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara juga menjadi tantangan ke depan. Di mana, pemanfaatan batu bara untuk kelistrikan akan semakin berkurang.

Akan tetapi di sisi lain, batu bara masih menjadi sumber energi yang paling diandalkan oleh industri non kelistrikan, terutama semen, kertas, pupuk, keramik, tekstik, bahkan smelter.

"Namun, kami memperhatikan bahwa ada beberapa pembangkit listrik berbasis batu bara yang masih dapat beroperasi dengan kondisi ini," pungkasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: