Tak kerek harga BBM dan tarif listrik, pemerintah klaim rogoh Rp452,5 triliun
JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemerintah mengklaim telah menyalurkan anggaran ratusan triliun untuk menahan harga BBM dan listrik. Hingga Oktober 2022, pemerintah telah merogoh dana kompensasi sebesar Rp 268 triliun dan subsidi Rp 184,5 triliun atau jika ditotal Rp 452,5 triliun.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pada 2021 dana kompensasi untuk BBM dan listrik sebesar Rp 48 triliun. Pada tahun ini, pagu anggaran kompensasi dinaikkan menjadi sekitar Rp 293 triliun dan telah dibayarkan Rp 268 triliun.
"Ini yang menggambarkan kalau masyarakat mungkin merasakan ekonomi relatif stabil itu karena kita menaikkan belanja kompensasi untuk menahan shock harga-harga komoditas melonjak begitu besar di seluruh dunia. Dalam hal ini total kompensasi nanti akan mencapai Rp 293 triliun dan kita sudah membayarkan Rp 268 triliun," katanya dalam konferensi pers APBN KITA, Kamis (24/11/2022).
Menurutnya, hal ini menyebabkan kondisi keuangan PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) relatif baik.
"Kemudian menyebabkan masyarakat dan perekonomian relatif terjaga dengan harga di sektor energi yang relatif tidak mengalami kenaikan sangat besar seperti yang terjadi di berbagai negara lainnya," ungkapnya.
Alokasi subsidi juga mengalami kenaikan. Pada 2021 lalu alokasi subsidi Rp 144 triliun, dan naik tahun ini menjadi Rp 283 triliun.
"Dan kami sudah membayarkan kepada PLN Pertamina sebesar Rp 184,5 triliun," ujarnya. kbc10
Subsidi Kendaraan Listrik Berbuah Polemik
Ngeri! WHO Ingatkan Pandemi Berikutnya Bisa Lebih Ganas
Bos J99 Beri Apresiasi Atlet Muda Peraih Medali Emas Tenis Sea Games 2023
Marak Serangan Siber, Perusahaan Diimbau Perkuat Sistem Keamanan Digital
Cari Pelajar Kreatif, MPM Honda Jatim Gencar Sosialisasikan AHM Best Student