Lima tantangan bangun kemandirian benih pertanian nasional

Rabu, 30 November 2022 | 21:58 WIB ET
Bayu Krisnamurthi
Bayu Krisnamurthi

JAKARTA, kabarbisnis.com: Benih yang berkualitas tentunya akan menghasilkan produk pertanian yang bermutu tinggi. Tentunya hal ini menjadi peluang bagi penangkar dan industri benih nasional.

Namun, dalam membangun sistem pertanian yang berkelanjutan maka Indonesia menghadapi sejumlah masalah serius.serius. Tantangan pertama, adalah konsumen. Dengan pertambahan penduduk yang cukup pesat menjadi tantangan serius.

"Bahkan pada tahun 2045, Indonesia akan tambahan 50 juta jiwa," ujar Komisaris Utama PT. ID Food/RNI Bayu Krisnamurthi dalam dialog Talkshow Revolusi Perbenihan dan perbibitan Mengantisipasi Krisis Pangan Global, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Karena itu, Bayu mengusulkan agar MPPI mendorong program urban farming yang harus diikuti dengan perbenihan. Jadi ke depan masalahnya bukan hanya lahan, tapi juga benih unggul.

"Tantangan konflik antar negara juga dapat berpengaruh terhadap pangan dunia.Persoalan lain yang dihadapi adalah wabah Covid-19," katanya.

Bayu melihat, sistem perbenihan dan perbibitan harus mampu menjawab tantangan pangan tersebut.Untuk itu, ia berharap, MPPI harus mampu membangun sistem perbenihan, bukan hanya produksi benih tapi juga distribusi benih lebih profesional.

"Kalau perlu kita meninjau ulang sistem perbenihan," katanya.

Bayu melihat setidaknya ada lima tantangan dalam sistem perbenihan dan perbibitan. Pertama, benih dan bibit adalah industri yang berbasis riset.Riset dan pengembangan adalah sebuah keharusan dalam industri benih.

"Bagaimana bisa mendapatkan benih tahan kering, perlu dengan riset," kata Bayu.

Kedua, benih memerlukan iklim bisnis yang kondusif.Pasalnya, untuk mendapatkan benih unggul lebih spekulatif dibandingkan budidaya itu sendiri. Jadi, jika tidak terjaga industri benihnya, maka siapa yang akan investasi.

Ketiga, untuk mendapatkan produktivitas benih yang tinggi diperlukan teknologi modern. Keempat, industri benih harus bisa berinteraksi dengan petani, khususnya memberikan bimbingan kepada petani.

"Tantangan kelima adalah bagaimana kita kerjasama. Kerjasama bagian yang tak terelakan dalam pengembangan perbenihan dan perbibitan," pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: