Ancaman PHK di depan mata, kaum milenial yuk siapkanlah dana darurat
JAKARTA, kabarbisnis.com: Kasus pemutusan hubungan kerja ( PHK ) semakin marak terjadi belakangan, baik menimpa industri manufaktur maupun perusahaan rintisan alias startup. Bahkan diperkirakan sejumlah perusahaan masih akan melakukan PHK hingga tahun 2023 mendatang menyusul ancaman resesi global.
Financial planner, Dwi Wulandari mengatakan, seiring banyaknya kasus PHK, para pekerja khususnya kaum milenial perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai kemungkinan kondisi ekonomi. Salah satu persiapan itu adalah menyediakan dana darurat.
"Menghadapi resesi, akan ada pemutusan hubungan kerja, berarti kita harus siap dana darurat. Jadi dana darurat itu adalah tujuan keuangan yang paling basic sebelum lari ke investasi," ungkapnya baru-baru ini.
Dwi menuturkan, sebaiknya dana daurat itu ditaruh pada instrumen yang memiliki risiko rendah dan liquid atau mudah dicairkan. Misalnya dalam bentuk tabungan deposito, emas, reksadana, dan pasar uang.
Dwi menegaskan, dana darurat tersebut harus didiamkan dan baru bisa dipakai jika benar-benar dalam kondisi yang darurat saja.
"Darurat itu apa? Kita tidak berharap bahwa itu akan terjadi. Ketika terjadi harus segera dibayar. Jadi kayak PHK, kita enggak berharap bakal di-PHK, tapi ketika di-PHK kita enggak ada sumber income, sedangkan kita tetap butuh biaya sehari-hari. Di situ masuklah peran dana darurat," jelasnya. kbc10
Pertamina Patra Niaga dan TNI AL bangun SPBT Terpadu berbasis digital
Pemerintah pastikan 50% DBH cukai rokok untuk masyarakat
Tata kelola kian prima, SIG terima apresiasi penilaian ACGS oleh BEI
Ada bagi-bagi 680 ribu rice cooker, siapa saja yang dapat?
Federal Oil ajak konsumen dan komunitas city riding bersama pembalap tim Gresini Racing MotoGP