Kunjungi Jawa Timur, Uni Eropa jajaki peluang investasi dan perdagangan

Selasa, 6 Desember 2022 | 16:46 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Para pejabat dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Negara-negara Anggota Uni Eropa, dipimpin oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, tengah melangsungkan kunjungan ke Jawa Timur selama dua hari untuk bertemu dengan para pelaku usaha di provinsi tersebut.

Difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri Provinsi (Kadin) Jawa Timur, kunjungan Uni Eropa ini bertujuan untuk membahas peluang perdagangan dan investasi antara Jawa Timur dengan Uni Eropa dan meningkatkan pemahaman mengenai negosiasi Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dengan Uni Eropa (IEU CEPA).

"Sebagai provinsi dengan PDRB tertinggi kedua nasional, Jawa Timur merupakan mitra strategis Eropa di bidang perdagangan dan investasi. Kami terkesan dengan komitmen provinsi ini dalam mendorong investasi dan Uni Eropa akan mendukung upaya ini. Uni Eropa sedang melakukan perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Indonesia. Setelah negosiasi dirampungkan, CEPA akan menambah nilai GDP dan ekspor serta meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi kita," ujar Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket di Surabaya, Selasa (6/12/2022).

Data BPS menunjukkan, Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah unit usaha tertinggi di Indonesia, dengan 108.232 perusahaan terdaftar hingga akhir 2020. "Selama kurun waktu 12 tahun terakhir, investasi Uni Eropa di Jawa Timur telah mencapai US$5,5 miliar  dan telah menyerap 77 ribu tenaga kerja. Sementara ekspor Jawa Timur ke Uni Eropa sampai dengan Juli 2022 sebesar US$1,413 miliar dan nilai impor dari Uni Eropa senilai US$1,22 miliar," ungkap Wakil Ketua Umum KADIN Provinsi Jawa Timur Bidang Promosi dan Perdagangan Luar Negeri, Thommy Kaihatu.

Pada kesempatan yang sama, pemerintah provinsi Jawa Timur mengapresiasi inisiatif potensi kerjasama perdagangan dan investasi Jawa Timur dengan Uni Eropa. "Kami mengajak pelaku usaha Jawa Timur untuk melihat Uni Eropa sebagai sebuah kesatuan yang saling terkoneksi. Secara jangka pendek, ada peluang untuk penetrasi ke pasar Uni Eropa. Dalam jangka panjang, teknologi dari Uni Eropa bisa mendorong peningkatan daya saing produk-produk kita, baik secara nasional dan bahkan dalam skala Asia Tenggara," terang Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.

"CEPA (Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif) antara Indonesia dengan negara-negara lain merupakan salah satu prioritas yang kami antisipasi sejak awal kami menjabat, karena ini tidak hanya tentang perdagangan tetapi juga perekonomian secara menyeluruh. Indonesia sudah punya beberapa CEPA, yang kita harapkan segera, dari Uni Eropa," pungkasnya.

Pada kunjungan ini, Delegasi Uni Eropa dan KADIN Provinsi Jawa Timur mengadakan diskusi bertajuk 'Mengakses Pasar Eropa melalui Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif (CEPA) Indonesia - Uni Eropa dan Peluang Perdagangan dan Investasi'.

Sesi tersebut dihadiri oleh para pejabat Negara-negara Anggota Uni Eropa di Indonesia, meliputi Polandia, Belanda dan Belgia. Hadir pula perwakilan kamar dagang Eropa di Indonesia (EuroCham), KADIN Nasional, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur serta institusi pendidikan. Misi ke Jawa Timur merupakan bagian dari Trade & Investment Roadshow Uni Eropa ke sejumlah provinsi di Indonesia, dengan Jawa Timur menjadi destinasi ketiga di tahun 2022.

Konsul Kehormatan Kerajaan Belanda di Surabaya, Lily Jessica Tjokrosetio yang juga hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan Belanda sebagai bagian dari EU merasa opportunity investasi di Jatim masih sangat besar.

"Dan ini salah satu yang disadari oleh anggota Uni Eropa, yaitu Belanda masih sangat bersemangat untuk mengembangkan investasinya di Jatim. Salah satu yang mencerminkan interes Belanda terhadap market di Jatim adalah dengan diadakannya kantor Netherland Business Support Office atau NBSO. Dan tugas kami untuk terus mengembangkan investasi di Surabaya, lebih umum Jatim," kata Lily.

Hingga saat ini, jumlah investasi dari Belanda yang masuk Jatim sudah sangat besar. Dari data yang ada, total investasi Uni Eropa di Jatim mencapai US$5,5 juta dimana US$5,1 juta dari US$5,5 juta adalah dari Belanda atau mencapai 90 persen.

Adapun bidang investasinya diantaranya agriculture, industri kimia, furniture, bisnis ritel dan lain sebagainya. Investasi tersebut di sektor UMK hingga industri multinasional. Harapannya, investasi akan terus bertambah seiring dengan semakin eratnya hubungan Jatim dengan belanda. kesempatan masih banyak sekali.

"Ini dengan melihat besarnya populasi Jatim mencapai 41,1 juta, dimana untuk pelabuhan juga sangat banyak. Sehingga perusahaan Belanda yang ingin berinvestasi itu untuk pasar Jatim dan juga pasar Indonesia Timur. Karena Jatim adalah hub yang hubungkan Indonesia ke wilayah Indonesia Timur," pungkasnya.kbc6

Bagikan artikel ini: