Maskapai penerbangan diprediksi baru raup cuan pada 2023

Rabu, 7 Desember 2022 | 14:19 WIB ET

WASHINGTON, kabarbisnis.com: Usai terhempas pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun, industri penerbangan mulai bangkit di tahun ini, dan diprediksi kembali meraup untung pada 2023 mendatang.

Seperti dikutip, Rabu (7/12/2022), Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengatakan, snapback dalam perjalanan udara berlanjut setelah hampir dua tahun pembatasan Covid-19.

Maskapai penerbangan kehilangan puluhan miliar dolar pada 2020 dan 2021 karena pandemi. Tetapi sebagian perjalanan udara telah pulih dan beberapa bandara kesulitan untuk mengatasinya.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional mengharapkan laba bersih sebesar US$4,7 miliar untuk industri penerbangan pada 2023, dengan lebih dari 4 miliar penumpang akan terbang. Sementara pada 2022, IATA mempersempit perkiraan kerugian industri menjadi US$6,9 miliar dari US$9,7 miliar.

"Itu adalah pencapaian yang luar biasa mengingat skala kerusakan finansial dan ekonomi yang disebabkan oleh pembatasan pandemi yang diberlakukan pemerintah," kata Direktur Jenderal IATA Willie Walsh, mengomentari proyeksi pengembalian laba pada 2023.

Walsh mengingatkan, banyak maskapai akan terus berjuang tahun depan. Karena peraturan, biaya tinggi, dan kebijakan pemerintah yang tidak konsisten. "Maskapai penerbangan harus tetap waspada terhadap setiap kenaikan pajak atau biaya infrastruktur," kata Walsh.

IATA mengatakan, perkiraan bahwa maskapai penerbangan akan kembali raup untung, didasarkan pada kebijakan China yang melakukan pembukaan lalu lintas internasional secara bertahap, dan pelonggaran pembatasan domestik nol-Covid-19. Menurut Walsh, jika itu tidak terjadi, profitabilitas maskapai penerbangan akan terpengaruh.

"Risiko lain untuk prospek 2023 adalah beberapa ekonomi jatuh ke dalam resesi," kata Walsh. kbc10

Bagikan artikel ini: