Wow! Kekayaan 50 orang crazy rich RI melonjak tembus Rp2.811 triliun
JAKARTA, kabarbisnis.com: Kekayaan kolektif dari 50 orang terkaya di Indonesia melonjak dari US$162 miliar atau setara Rp2.530 triliun (asumsi kurs Rp15.620 per dolar AS), menjadi US$180 miliar atau Rp2.811 triliun pada 2022.
Dikutip dari Forbes, Kamis (8/12/2022), kekayaan bersih 22 orang taipan RI meningkat dalam tahun ini.
Di antaranya, seperti Hartono bersaudara yang masih berada di posisi pertama orang terkaya RI. Tahun ini mereka memiliki kekayaan sebanyak US$47,7 miliar atau Rp745 triliun, naik US$5,1 miliar (Rp79,6 triliun) dari tahun lalu.
Lonjakan kekayaan salah satunya didukung oleh keputusan IPO PT Global Digital Niaga atau Blibli pada November kemarin, yang berhasil mengumpulkan Rp8 triliun.
Selain Hartono bersaudara, Low Tuck Kwong berada di posisi kedua sebagai orang terkaya karena harga batu bara yang meroket di tengah krisis energi global. Hartanya naik hampir lima kali lipat menjadi US$12,1 miliar atau Rp189 triliun.
Selain itu, melonjaknya saham Bayan Resources miliknya, penambang batu bara terbesar keempat di Indonesia membuatnya menjadi pemenang terbesar tahun ini baik dalam persentase maupun dolar.
Keluarga Widjaja dari konglomerat Sinar Mas merosot ke nomor 3, tetapi pemulihan bisnis kertas grup membantu meningkatkan kekayaan mereka sebesar $1,1 miliar menjadi $10,8 miliar atau setara Rp168,7 triliun.
Nama Djoko Susanto juga masuk dalam jajaran taipan yang kekayaannya melonjak pada tahun ini. Harta kekayaan pemilik jaringan toko serba ada Alfamart ini melonjak menjadi US$4,1 miliar atau Rp64 triliun.
Secara keseluruhan di antara para taipan tersebut, sekitar 6 orang kekayaannya naik lebih dari US$1 miliar atau Rp15,6 triliun. kbc10
Ketua Kadin Surabaya Beri Apresiasi Keberhasilan Program Wirausaha Merdeka 2023 di PPNS
Perbankan Mulai Siapkan Uang Tunai Sambut Libur Nataru
Youtuber dan Tiktoker Dinilai Bikin RI Rugi, Ini Alasannya?
Konsolidasi dan Transformasi Jadi Kunci Keberhasilan BPR dan BPRS Dalam Hadapi Tantangan
BPKÂ Temukan Potensi Kerugian Negara Rp18,9 Triliun di Semester I-2023