BRSD KKP kembangkan Smart Fisheries Village
JAKARTA, kabarbisnis.com: Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRSD KKP) mengembangkan pembangunan smart fisheries village (SFV) guna mendukung potensi yang ada mengembangkan desa perikanan.
Pengembangannya didukung korporasi digital dengan memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK). "SFV merupakan konsep pembangunan desa atau kawasan perikanan berbasis penerapan teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna berkelanjutan guna mendukung pengembangan potensi lokasi tersebut," kata Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta, Jumat (9/12/2022).
Konsep ini mengubah desa perikanan dari kesan termarjinalkan menjadi lebih maju dan tertata dengan baik. Pembangunan kawasan SFV tidak hanya fokus fisik, tetapi juga tatanan sosial dan kelembagaan.
Harapannya, meningkatkan daya saing desa dan kapasitas SDM, termasuk akserelasi pemanfaatan sarana teknologi digital.
Sementara, kegiatan korporasi dan digitalisasi di sektor kelautan dan perikanan disebut bukan hanya mendukung program prioritas BRSDM, melainkan juga meningkatkan produksi dan daya saing produk perikanan.
"Tentunya program yang telah ditetapkan KKP akan semakin cepat dan mudah terlaksana dengan dukungan inovasi dan teknologi. Namun demikian, kegiatan korporasi turut membutuhkan dukungan lintas sektoral, baik dari kementerian maupun lembaga, pemerintah daerah, perbankan serta swasta," tuturnya.
Nyoman melanjutkan, KKP sedang berkolaborasi dengan PT Telkom Indonesia Tbk dan beberapa stakeholder lainnya untuk mendorong pemanfaatan teknologi digital di industri kelautan dan perikanan. Sinergisitas via pembelajaran dan inovasi digital yang relevan diharapkan meningkatkan perekonomian melalui inisiatif strategis berbasis agromaritim.
"Diharapkan juga dengan penerapan konsep korporasi perikanan, maka ke depannya bisa mengintegrasikan bisnis dari sektor hulu dan hilir sehingga kapasitas bisnis meningkat, ekonomi semakin maju, dan masyarakatnya sejahtera," kata dia.
Coordinator Group of Learning Expert, Innovator, and Researcher Indonesia Telecommunication and Digital Researcher Institute (ITDRI) M. Subhan Iswahyudi, menilai, ekonomi digital Indonesia memiliki prospek dan akan terus tumbuh.
"Di tahun 2020 lalu, ekonomi digital berkontribusi terhadap 4% gross domestic product (GDP). Sementara pada 2030 mendatang, pembangunan ekonomi digital Indonesia akan menjadi elemen penting dari target pertumbuhan dengan potensi mencapai Rp 4.500 triliun, yang jauh lebih cepat delapan kali dari pertumbuhan GDP negara," pungkas Subhan.kbc11
Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Bukukan Kontrak Senilai Rp 20,2 Triliun
Sasar Kalangan Pebisnis Jawa Timur, OPPO Gelar OPPO International Skyport di Surabaya
79 Persen Orang RI Dinilai Telah Berinteraksi dengan Teknologi AI Generatif
Peringati HMPI, Kencana Group Tanam 1.000 Pohon di Kawasan Hutan Arjuno-Welirang
Bank Dunia Sebut 130 Juta Orang Bisa Jatuh Miskin Akibat Perubahan Iklim