Hadapi tantangan ekonomi di 2023, Hipmi ingin lahirkan UMKM tangguh
JAKARTA, kabarbisnis.com: Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) berupaya berperan dalam menciptakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tangguh untuk menghadapi tantangan ekonomi pada 2023.
"Karena itu, kami berharap bisa mengkapitalisasi UMKM sehingga bisa naik kelas. Hipmi akan terus melahirkan pengusaha baru, dan meningkatkan kemampuan pengusaha yang ada, khususnya di sektor UMKM," kata Ketua Umum Hipmi Akbar Himawan Buchari dikutip dari keterangannya, Kamis (22/12/2022).
Akbar menyampaikan, euforia Pemilihan Umum (Pemilu) tahun depan mulai dirasakan. Di mana bagi pelaku UMKM, pesta demokrasi lima tahunan menjadi berkah, karena meningkatnya konsumsi yang mampu mengerek pertumbuhan ekonomi.
"Ada juga instrumen lain agar Indonesia kuat menghadapi ketidakpastian global. Secara teori, suatu negara dikatakan maju jika memiliki 12 persen pengusaha dari total populasinya. Sementara di Indonesia hanya 3,5 persen," kata Akbar.
Dengan kepengurusan Badan Pengurus Pusat Hipmi yang baru, lanjut Akbar, ia berharap masyarakat bisa memulai bisnisnya. Akbar mengatakan akan berupaya agar setiap provinsi maupun kabupaten dan kota menjadi tempat yang ramah investasi dan kegiatan usaha, baik dari perizinan, permodalan, hingga pemasaran.
"Ini yang akan kami ciptakan, pengusaha tangguh, ekosistem, dan iklimnya. Sehingga teman-teman bisa merasakan manfaat berada di Hipmi. Dan pastinya melahirkan pengusaha baru yang tangguh," ujar Akbar.
Pada kesempatan itu, Akbar menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo berpesan agar dalam rangka penguatan ekonomi, dibutuhkan kolaborasi untuk mengkapitalisasi kemampuan pengusaha.
Kemudian, digitalisasi dunia usaha perlu didorong, khususnya UMKM agar bisa beradaptasi dengan perubahan zaman. Namun, ia mengakui, Hipmi tidak bisa berjalan sendiri, sehingga akan berkolaborasi bersama pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategi.
"BUMN harus didorong untuk keberpihakan kepada pengusaha muda seperti Hipmi dalam bentuk kolaborasi. Sehingga BUMN dan pengusaha-pengusaha muda tumbuh bersama," harap Akbar.
Menurut Akbar, Menteri BUMN Erick Thohir telah berdiskusi dengan Hipmi untuk segera melakukan kolaborasi. Instrumennya, bagi pengusaha lokal yang bisnis intinya berkaitan dengan BUMN, dapat dibentuk semacam Joint Operation (JO) alias kerja sama operasi atau Kerja Sama Operasi (KSO).
"Sampai saat ini memang sebatas gentleman's agreement. Kami butuh konkretnya. Artinya, kolaborasi yang diwacanakan Pemerintah bisa terealisasi melalui BUMN," kata Akbar. kbc10
Paling Banyak Dikeluhkan, Granostic Hadirkan Layanan Pain Management Center
Jelang Konggres XXV di Bandung, Inilah Harapan Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim
Nilai Transaksi Kripto Menyusut pada Januari - Agustus 2023
The Fed Diramal Bakal Kerek Suku Bunga Jadi 5,75 Persen di Akhir Tahun
Hindari 'Penjajahan' Teknologi, RI Harus Segera Geber 5G