Suku bunga acuan BI diramal tembus 6,5% di 2023, begini dampaknya
JAKARTA, kabarbisnis.com: Bank Indonesia (BI) diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga acuannya (BI7DRR) di tahun 2023 hingga mencapai 6,5%.
Tren inflasi yang masih tinggi, khususnya dari inflasi pangan, dibarengi dengan penyesuaian berbagai tarif layanan publik akan memicu BI lebih agresif dalam menaikkan suku bunga.
"BI diperkirakan menaikkan suku bunga 3 sampai 4 kali sepanjang 2023. Angkanya di 2023 bisa mencapai 6,5%," ujar Ekonom sekaligus Direktur Celios Bhima Yudhistira baru-baru ini.
Tak hanya itu, tekanan terhadap kurs rupiah juga menjadi salah satu indikasi tren suku bunga tinggi masih berlanjut. Hanya saja, kenaikan suku bunga secara agresif yang berlangsung lama ini tentunya akan membawa imbas.
"Imbas bunga yang naik agresif akan memicu pelambatan konsumsi rumah tangga," ungkap Bhima.
Selain itu, imbasnya juga akan terasa terhadap industri dan bisnis perusahaan.
"Imbasnya terhadap industri hingga tekanan terhadap perusahaan sehingga mereka melakukan efisiensi pekerja sebagai upaya bertahan di tengah naiknya beban bunga," tandas Bhima. kbc10
Jadi produk tipe kecil terakhir, Grand Pakuwon rilis rumah sarat fasilitas Rp1,7 miliar
First Media hadirkan signature cakes di Igor's Pastry & Cafe
Memilih isi nasi kotak yang affordable dan worth it
Kredit perbankan tumbuh melambat, begini kata bos BI
Datangkan Timnas Argentina, segini duit yang harus disiapkan Indonesia