Aset perbankan syariah Indonesia masih 7% dibanding konvensional
SURABAYA, kabarbisnis.com: Pasar perbankan syariah beberapa tahun belakangan tumbuh besar. Hal ini seiring dengan semakin tingginya kecenderungan masyarakat Indonesia untuk memilih bank syariah dalam melakukan berbagai transaksi. Terlebih Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia yaitu sebanyak 237,56 juta jiwa.
Melihat besarnya potensi dan minimnya porsi aset perbankan syariah di Indonesia, Maybank Indonesia berkomitmen untuk kian berkonsentrasi menggarap pasar tersebut.
Dalam media briefing Maybank Indonesia beberapa waktu yang lalu, Head Shariah Banking Maybank Indonesia Romy Buchari menyampaikan bahwa porsi aset perbankan syariah di Indonesia perlu terus ditingkatkan karena hingga saat ini total aset perbankan syariah di Indonesia masih sekitar 7 persen dibanding perbankan konvensional pada 2022.
Dalam perkembangannya aset perbankan syariah terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, yaitu menjadi sebesar Rp 745 triliun pada 2022, dari sebelumnya sebesar Rp 694 triliun pada 2021.
Bahkan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, total aset perbankan syariah mengalami kenaikan yang signifikan. Sebelumnya, tercatat hanya sebesar Rp 490 triliun pada 2018.
"Kita masih mencoba menumbuhkan perbankan syariah karena potensinya sangat besar. Indonesia adalah negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia," kata Romy ketika dikonfirmasi, Senin (23/1/2023).
Walaupun demikian, jika dibandingkan dengan negara lain yang mayoritas penduduknya juga Muslim, industri perbankan syariah nasional masih kalah jauh.
Porsi total aset perbankan syariah Malaysia sudah mencapai di atas 30 persen dibandingkan perbankan konvensional sementara Uni Emirat Arab (UEA) sudah mencapai 35 persen, dan Arab Saudi sudah mencapai 70 persen.
"Dibandingkan negara lain untuk ukuran populasi Muslim banyak, kita masih jauh ketinggalan. Tetapi, beberapa tahun terakhir awareness mengenai perbankan syariah dan dorongan dari pemerintah ke perbankan syariah sudah mulai terlihat," kata Romy.
Romy juga menjelaskan bahwa model bisnis bank syariah di Tanah Air terbagi menjadi dua, di antaranya Unit Usaha Syariah (UUS) yang merupakan bagian dari divisi suatu bank konvensional yang melakukan usaha syariahnya secara penuh. Kemudian, Bank Umum Syariah (BUS) yaitu bank yang berdiri sendiri dan menjalankan konsep syariah secara keseluruhan.
"Keberadaan UUS sangat membantu pemain-pemain dari berbagai macam background untuk masuk dan membantu membesarkan unit syariah. Dan perbankan syariah bisa menjadi financial system yang mainstream di Indonesia," kata Romy.
Dia berharap porsi aset berbagai UUS di Indonesia dapat terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Dia mencontohkan, porsi UUS Maybank Syariah dari total aset Maybank terus meningkat setiap tahunnya, dari 18 persen pada 2018, naik menjadi 25 persen pada 2021, serta 26 persen pada kuartal III 2022.kbc6
Siap geber banyak proyek baru, Pakuwon Group tawarkan promo langka
Pengumuman! Menteri hingga bupati dilarang gelar buka puasa bersama
Ada kartu kredit dan debit berbahan emas, seperti apa?
Larangan pejabat dan ASN bukber bisa ganggu konsumsi RI
The Fed naikkan suku bunga, begini dampaknya ke ekonomi RI