Airlangga beri sinyal harga BBM berpotensi turun usai minyak melandai

Selasa, 31 Januari 2023 | 17:36 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka peluang soal kemungkinan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk menyesuaikan penurunan harga minyak dunia belakangan ini.

Dia mengatakan, pemerintah masih terus memonitor dampak dari tren penurunan harga minyak mentah dunia terhadap kemungkinan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di dalam negeri.

"Harga minyak kita kan masih di bawah harga subsidi, jadi tentu akan dimonitor keberlangsungan daripada penurunan harga minyak," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (31/1/2023).

Selain mempertimbangkan penurunan harga minyak, pemerintah katanya juga akan melihat efektifitas  penggunaan campuran BBM solar dengan biodiesel sebanyak 35 persen atau B35.

Pasalnya, kebijakan itu ia yakini bisa mengurangi impor solar dan juga menekan jumlah subsidi yang dikucurkan pemerintah untuk jenis BBM tersebut.

"Namun ini (penurunan harga minyak mentah dunia) terus kita akan monitor," ujarnya.

Pemerintah juga sedang menyusun kebijakan untuk membuat biaya bahan bakar avtur menjadi lebih murah. Hal ini dilakukan karena pemerintah sadar kenaikan harga avtur telah memicu peningkatan tarif transportasi yang juga berimbas kepada kenaikan inflasi.

"Ini akan dikalkulasi dan akan dirapatkan bagaimana kita bisa menurunkan biaya untuk avtur," katanya.

Harga minyak dunia turun belakangan ini ke bawah level US$100 per barel belakangan ini. Penurunan salah satunya dipicu kekhawatiran pasar atas melambannya pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara yang bisa berdampak pada permintaan minyak.

Berdasarkan laporan Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent bertengger di US$87,20 per barel. Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di harga US$80,22 per barel. kbc10

Bagikan artikel ini: