Nilai tukar petani di Januari 2023 naik 0,77%
JAKARTA, kabarbisnis.com: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Januari  2022 sebesar 107,27. Besaran NTP tersebut naik 0,77% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang angkanya 106,82.
Kepala BPS Margo Yuwono menuturkan, komoditas yang dominan terhadap indeks yang diterima petani adalah kenaikan harga gabah, bawang merah, cabai rawit dan jagung. Menurutnya, peningkatan NTP dikarenakan indeks yang diterima petani naik sebesar 1,40% lebih tinggi dibanding yang dibayar petani sebesar 0,63%.
Menurutnya, peningkatan NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman pangan, naik sebesar 2,07% dan lebih tinggi dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani yang hanya mengalami peningkatan 0,63%.
"Komoditas yang dominan terhadap indeks yang diterima petani yaitu padi dan palawija, khususnya jagung dan ketela pohon," kata Margo dalam keterangan pers secara virtual, Rabu (1/2/2023).
Sementara itu, untuk subsektor perkebunan, peternakan dan pembudidayaan ikan mengalami penurunan NTP pada Januari 2023. Adapun, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada Januari 2023 itu sebesar 109,95 naik 0,92% jika dibandingkan Desember 2022.
"Peningkatan ini karena indeks yang diterima petani naik sebesar 1,40%, lebih tinggi dari kenaikan biaya produksi dan penambahan barang modal yang naik sebesar 0,48%," ujar Margo.
Adapun, komoditas yang dominan terhadap peningkatan NTUP antara lain upah untuk proses produksi, pemanenan dan kenaikan harga pupuk.
"Ini faktor yang menyebabkan indeks untuk biaya produksi dan barang modal mengalami kenaikan. Meskipun kenaikannya lebih rendah dibanding indeks yang diterima petani," pungkasnya.kbc11
Paling Banyak Dikeluhkan, Granostic Hadirkan Layanan Pain Management Center
Jelang Konggres XXV di Bandung, Inilah Harapan Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim
Nilai Transaksi Kripto Menyusut pada Januari - Agustus 2023
The Fed Diramal Bakal Kerek Suku Bunga Jadi 5,75 Persen di Akhir Tahun