Masifkan OP beras, BULOG siap cuci gudang
JAKARTA, kabarbisnis.com: Perum BULOG bakal melepas seluruh beras yang masih berada di gudang perusahaan guna memasifkan penyaluran operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Stok beras di gudang BULOG masih sebesar 594.000 ton.
Adapun sejak Januari 2023, BULOG telah menggelontorkan 186.000 ton beras ke pasar di seluruh Indonesia. "Operasi pasar ini berlangsung secara nonstop sejak tahun lalu hingga saat ini, sebagai upaya meredam gejolak harga yang diakibatkan kurangnya pasokan di pasar dan masyarakat," kata Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Buwas, sapaan akrabnya, mengatakan Bulog telah menggelontorkan 186.000 ton beras dalam operasi pasar di seluruh Indonesia. Bulog juga telah menginstruksikan ke seluruh jajaran, program SPHP harus berjalan lancar sampai harga beras stabil.
"Khusus untuk Pasar Induk Beras Cipinang akan kami top up operasi pasar ini dari 13.000 menjadi 30.000 ton dengan memperhatikan downline-downline-nya supaya tidak terjadi penyimpangan," tutur Buwas.
Buwas menambahkan, BULOG akan membanjiri pasar dengan kekuatan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang sudah ada bertambah dengan beras impor broken 5% dengan harga di Pelabuhan sebesar Rp 9.000 per kilogram. Menurutnya, BULOG melepas beras OP tersebut dengan harga Rp 8.300 per kg. "Selisih harga akan diganti pemerintah," terangnya.
Dalam operasi pasar ini, BULOG melibatkan semua jaringan, yaitu distributor, eceran, ritel modern, dan jaringan Rumah Pangan Kita. Mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan beras impor sebanyak 300.000 ton telah sampai di pelabuhan domestik.
Sementara sisanya atau sekitar 200.000 ton beras masih berada di lautan dan pelabuhan. "Sisanya ini sekarang ada di lautan sama di pelabuhan, tunggu bongkar," kata Buwas.
Dia menargetkan seluruh beras tersebut akan sampai di gudang Bulog selambatnya pada 15 Februari. Menurut Buwas, jumlah ini cukup untuk membanjiri pasar sampai panen raya yang akan berlangsung sebentar lagi.
Buwas mengakui alasan beras masih menunggu proses bongkar muat adalah karena faktor cuaca. Bahkan ada kapal dari Thailand terhantam ombak besar sehingga karam.kbc11
Marak Serangan Siber, Perusahaan Diimbau Perkuat Sistem Keamanan Digital
Ngeri! WHO Ingatkan Pandemi Berikutnya Bisa Lebih Ganas
Tak Hanya Jadi Idaman Anak dan Suami, Pekerjaan Lancar berkat Tineco Vacuum
Cari Pelajar Kreatif, MPM Honda Jatim Gencar Sosialisasikan AHM Best Student
SPTP Tanam 55 Ribu Bibit Mangrove di Wisata Bahari Sontoh Laut