Ekonom sebut kecil kemungkinan BI kerek suku bunga acuan dalam waktu dekat

Senin, 6 Februari 2023 | 08:42 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Bank Indonesia (BI) diperkirakan tidak menaikkan suku bunga acuan (BI 7 Day Reverse Repo Rate/BI7DRR) dalam waktu dekat, meski bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), baru saja menaikkan suku bunga acuan (Fed funds rate) pada Kamis lalu sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,50-4,75 persen.

Menurut Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 25 bps menjadi 5-5,25 persen di Maret 2023 mendatang.

"Meskipun di tahun ini Fed diperkirakan menaikkan suku bunganya sebesar 50 bps, belum tentu BI akan ikut menaikkan suku bunganya dengan jumlah yang sama di tahun ini," katanya seperti dikutip, Minggu (5/2/2023).

Dia bilang saat Rapat Dewan Gubernur BI pada Januari lalu, BI menyatakan tingkat suku bunga BI7DRR yang saat ini sebesar 5,75 persen sudah cukup untuk menjangkar ekspektasi inflasi.

Terbukti pada Januari 2023 inflasi sudah berangsur turun ke level 5,28 persen dari posisi puncak 5,95 persen saat September 2022 setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Sehingga besar kemungkinannya, BI mulai mempertahankan suku bunganya," kata Josua.

Nilai tukar rupiah juga mampu bergerak stabil di kisaran Rp 14.800-15.000 per dollar AS saat ini. BI mencatat selama 1-18 Januari 2023 rupiah menguat 3,18 persen secara point to point dan 1,20 persen secara rerata dibandingkan dengan level Desember 2022.

Terlebih saat ini kenaikan BI7DRR yang cukup masif sejak Agustus 2022 sudah terlihat mulai ditransmisikan oleh perbankan ke suku bunga simpanan dan penjaminan meskipun masih tertahan akibat laju pertumbuhan kredit yang masih belum pulih sepenuhnya.

BI sudah 6 kali menaikkan suku bunga acuan Berdasarkan data BI, suku bunga deposito 1 bulan pada Desember 2022 tercatat 3,97 persen atau meningkat 108 bps dibandingkan dengan level Juli 2022.

Sementara suku bunga kredit Desember 2022 tercatat 9,15 persen atau meningkat 21 bps dibandingkan dengan level Juli 2022. "Jadi kecil kemungkinannya untuk BI menaikkan kembali suku bunganya di jangka pendek," tukasnya.

Sebagai informasi, BI telah enam kali menaikkan suku bunga acuannya dengan total kenaikan 225 basis poin (bps) atau 2,25 persen.

Tren kenaikan ini dimulai sejak RDG BI periode Agustus 2022. Mulanya BI hanya menaikkan BI7DRR sebesar 25 bps dari 3,5 persen menjadi 3,75 persen.

Kemudian pada September, Oktober, November kembali naik masing-masing 50 bps. Lalu pada Desember dan Januari 2023 masing-masing naik 25 bps menjadi 5,75 persen. kbc10

Bagikan artikel ini: