Pandemi mereda, BCI yakin industri konstruksi naik 6 persen
SURABAYA, kabarbisnis.com: Melandainya pandemi Covid-19 telah munculkan optimisme baru bagi pelaku usaha, termasuk di sektor konstruksi. Bahkan Konsultan konstruksi PT BCI Central yakin kinerja sektor konstruksi di tahun 2023 bisa tumbuh sekitar 5-6 persen.
"Itu perkiraan. Dengan berjalannya waktu, data itu bisa saja berubah," kata General Manager Emerging Market BCI Central, Pietter Sanjaya saat kegiatan pameran BCI Equinox di Surabaya, Jumat (10/2/2023).
Sebagai bukti tingginya semangat pengusaha bidang konstruksi dalam memacu kinerjanya, BCI Central membuat pameran yang diikuti oleh 17 perusahaan, baik dalam maupun luar.
"Peserta yang kebanyakan dari perusahaan building material, tetapi juga bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) dan Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI) Jatim untuk sharing session," katanya di sela pembukaan pameran.
Dilky mengatakan, BCI optimistis pertumbuhan sektor konstruksi tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hal ini sejalan dengan pulihnya ekonomi termasuk sudah bebasnya Indonesia dari PPKM.
Dia mengatakan, saat ini pekerjaan di lapangan untuk tenaga kerja sudah tidak dibatasi. Dan investor asing maupun kontraktor asing sudah banyak yang joint venture. Bahkan di segmen pemerintah ada potensi proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan.
"Untuk proyek IKN saja sudah pasti butuh yang namanya jasa landscaping, kontraktor, dan konsultan anak bangsa," katanya.
Menurutnya, proyek konstruksi dari swasta mulai gencar dan dari pemerintah lebih gencar lagi. Namun begitu, dari kacamata BCI yang selama ini banyak digarap adalah proyek swasta dengan kontribusi 70 persen, dan 30 persen merupakan pemerintah.
"Secara khusus di wilayah Jatim, proyek konstruksi yang berpotensi besar adalah sektor perumahan atau landed house, disusul proyek industrial yang sedang gencar karena banyak investasi asing yang masuk membangun pabrik," imbuhnya.
David Lorenzo Ramos, Direktur PT Hafele Indotama, pemasok produk material bangunan dan desain interior asal Jerman, mengatakan potensi pasar di Jatim saat ini semakin besar sejalan dengan mulai bangkitnya proyek-proyek pembangunan seperti hotel dan apartemen, termasuk proyek residensial mewah.
"Bagi Hafele, pasar konstruksi di Jatim sangat besar, khususnya di Surabaya karena sudah mulai banyak proyek highrise, dan rumah mewah. Kami juga optimis bahwa permintaan produk material yang berkualitas sudah semakin diminati dibandingkan produk yang murah tetapi tidak awet," pungkasnya.kbc6
57 Persen Generasi Z Pilih Berkarir Jadi Influencer
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
Astragraphia Xprins Perluas Ekosistem Pencetakan 3D pada Industri
Ini Alasan BI Tarik Uang Logam Rp500 TE 1991 dan 1997, Rp1.000 TE 1993
Dukung EBT, Barata Indonesia Sukses Kembangkan Reaktor B100