Inflasi Februari 2023 capai 0,16 persen, ini kelompok penyumbangnya
JAKARTA, kabarbisnis.com: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Februari 2023 sebesar 0,16 persen. Sedangkan inflasi year on year/yoy mencapai 5,47 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, inflasi terjadi karena kenaikan berbagai harga bahan pokok hingga biaya transportasi di Tanah Air.
"Inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok transportasi sebesar 13,59 persen dan memberikan andil 1,63 persen terhadap inflasi umum," kata Pudji dalam konferensi pers, Rabu (1/3/2023).
Penyumbang kedua terbesar inflasi tahunan Februari 2023 adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,23 persen dengan andil inflasi 1,87 persen.
Berdasarkan provinsi, inflasi tahunan di Sumatra paling tinggi ada di Kota Meulaboh sebesar 7,72 persen. Lalu, di Kalimantan tertinggi ada di Kotabaru sebesar 7,88 persen.
Kemudian, inflasi di Jawa tertinggi ada di Bandung sebesar 7,50 persen. Inflasi di Bali-Nusa Tenggara tertinggi ada di Kota Denpasar sebesar 6,37 persen.
Sementara itu, inflasi tertinggi di Sulawesi ada di Kota Kotamobagu sebesar 7,31 persen. Lalu, inflasi tertinggi di Maluku dan Papua ada di Manokwari sebesar 6,83 persen.
"Kota dengan tingkat inflasi tahunan terendah pada Februari 2023 adalah Waingapu dengan nilai 3,57 persen," pungkasnya. kbc10
Ini Alasan BI Tarik Uang Logam Rp500 TE 1991 dan 1997, Rp1.000 TE 1993
Dukung EBT, Barata Indonesia Sukses Kembangkan Reaktor B100
Wisuda Sarjana ke-27 Stikosa AWS, Peluang Besar dan Tantangan Sarjana Komunikasi di Era Digital
Genjot Kawasan Komersial di Surabaya Barat, Intiland Segera Pasarkan Tierra SOHO Tahap II