Keputusan impor beras 500 ribu ton bergantung surplus produksi padi hingga Mei

Jum'at, 17 Maret 2023 | 19:41 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan memonitor dari hasil produksi beras dari dalam negeri selama tiga bulan ke depan. Keputusan perlunya mengimpor beras 500.000 ton setelah menghitung besarnya surplus mampu memenuhi kebutuhan.

"Biasanya grafik pada tiga bulan yaitu, Maret, April, Mei akan tinggi, setelah itu akan menurun produksinya. Apakah ini bisa sampai ke panen selanjutnya, tentunya kita akan hitung terlebih dahulu bersama-sama dengan Kementerian Pertanian," papar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Jumat (17/3/2023).

Arief mengungkapkan, pemenuhan kebutuhan masyarakat menjadi hal yang terpenting di bulan puasa dan juga lebaran. Untuk stok beras saat ini, lanjut Arief, BULOG sendiri hanya memiliki 282.000 ton CBP dan komersial. Sementara, program stabilisasi memerlukan 200.000 ton beras perbulannya.

"Ditambah, dengan tiga bulan ini harus menyediakan beras untuk 21,353 juta penerima manfaat (KPM) atau 10 kilogram per KPM. Itu juga harus diamankan terlebih dahulu atas permintaan presiden. Untuk daerah dengan risiko stunting juga disiapkan sebanyak 1,4 juta, sudah kita siapkan ayam dan juga telur," terangnya.

Arief menegaskan, pihaknya tetap mengutamakan produksi beras dalam negeri. Hanya saja,jika setelah tiga bulan panen raya, yakni pada Mei atau Juni, dan beras tidak mencukupi, maka pemerintah harus melakukan langkah antisipasi.

"Pemerintah juga harus menjaga stabilisasi pasar di dalam negeri,ketika Indonesia sedang panen raya jangan melakukan impor. Namun, kalau tidak cukup stoknya, terpaksa impor," sebutnya.

Direktur Umum Perum BULOG Budi Waseso mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dan menghitung kebutuhan setiap daerah. Tak hanya beras saja, BULOG juga bekerjasama dengan stakeholder lainnya untuk memenuhi kebutuhan gula, minyak dan lainnya.

Dirinya juga akan memantau kebutuhan masyarakat dari pergerakkan mudik, karena pastinya pada saat mudik kebutuhan masyarakat ini meningkat. Sehingga tidak ada gejolak harga ketika ada pergeseran pada saat mudik nantinya.

"Tujuan kami agar kebutuhan masyarakat terpenuhi, kita juga tidak meningkatkan inflasi, tapi yang paling utama kebutuhan masyarakat terpenuhi," terangnya.kbc11

Bagikan artikel ini: