Kripto diprediksi baru bangkit pada 2024, ini alasannya

Sabtu, 1 April 2023 | 11:03 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko memperkirakan kripto baru akan bangkit pada 2024.

Didid menyebut nilai rata-rata transaksi kripto Januari-Februari 2023 mencapai Rp25,9 triliun. Angka itu hanya naik tipis dari nilai rata-rata transaksi sepanjang 2022 yang mencapai Rp25,5 triliun.

Dia mengatakan, kripto lesu karena masih dalam fase winter. Meski begitu, Didid percaya diri nilai transaksi tahun ini tidak akan turun ketimbang tahun lalu.

"Kripto masih winter, 2023 belum akan rebound, walaupun kemungkinan tidak akan lebih turun ketimbang 2022. Tapi untuk naik sangat sulit karena masih winter. Akan rebound mulai 2024," katanya dikutip, Jumat (31/3/2023).

Di saat kripto terpuruk, Bappebti terus menggodok dan memperbaiki aturan terkait kripto. Didid menyebut hal itu menjadi bekal bila kripto nantinya bangkit kembali.

Salah satu yang didorong Bappebti adalah eksistensi koin kripto lokal di perdagangan dalam negeri. Pasalnya, saat ini hanya 10 koin lokal dari 383 koin kripto yang diperdagangkan di Indonesia.

"Dalam waktu dekat kami akan terbitkan peraturan Bappebti dengan tambahan sekitar 200-an pendaftar (koin kripto). Sedang dalam proses. Menggembirakan karena lumayan banyak koin lokal," tutur Didid.

Didid mengatakan, untuk lolos dari seleksi Bappebti harus melalui 29 indikator penilaian. Ia menyebut masing-masing indikator dinilai lebih dari 1 orang, bahkan ada sekitar 28 penilai.

Agar bisa lolos seleksi Bappebti, koin kripto yang diuji harus mendapatkan nilai minimal 65. Sehingga pemilik nilai 65,0 ke atas bisa diterbitkan dan mendapatkan izin perdagangan koin kripto di Indonesia.

"Kemarin Luna (bermasalah) ... koin baik Bitcoin bagus, tapi kan kita gak tahu ada di mana," kata Didid yang membandingkan koin lokal dengan koin terkenal luar.

"Kalau artis (lokal) pengembangnya, proyeknya kita tahu. Kalau ada apa-apa saya tahu yang harus saya cekal siapa ... bayangkan Ethereum sudah branded, tapi proyeknya di mana? Kita gak tahu. Apalagi produk koin luar yang branded-nya masih di bawah Bitcoin dan Ethereum," ujar Didid. kbc10

Bagikan artikel ini: