Inflasi Maret 2023 capai 0,18 persen, ini pendorongnya

Senin, 3 April 2023 | 13:26 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi bulanan pada Maret 2023 sebesar 0,18 persen (mtm). Angka ini lebih tinggi dari tingkat inflasi bulanan Februari 2023 sekitar 0,16 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, hal ini terjadi karena indeks harga konsumen meningkat dari 114,16 di Februari 2023 menjadi 114,36 pada Maret 2023.

"Jika dilihat secara series secara bulan ke bulan terlihat lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yaitu Februari 2023 sebesar 0,16 persen," kata dia dalam konferensi pers, Senin (3/4/2023).

Pudji menerangkan, penyumbang inflasi bulanan terbesar pada Maret 2023 berasal dari makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,18 persen. Adapun rincianya yakni angkutan udara, bensin, beras, cabai rawit, dan rokok kretek filter.

Disamping itu, terdapat kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi terdalam berasal dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yakni -0,26 persen.

Sementara, penyumbang deflasi bulanan terbesar untuk kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga adalah tarif air minum PAM.

Adapun secara tahunan, inflasi Maret 2023 mencapai 4,97 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan pada bulan Februari 2023 yang sebesar 5,47 persen. "Sementara itu secara year on year terjadi inflasi sebesar 4,97 persen dan secara tahun kalender terjadi inflasi sebesar 0,68 persen," pungkasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: