Lebaran, perputaran uang sektor pariwisata ditaksir tembus Rp150 triliun

Kamis, 6 April 2023 | 10:41 WIB ET
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno

JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memperkirakan perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif saat momen mudik dan libur Lebaran Idul Fitri 2023 akan mencapai Rp100 triliun - Rp 150 triliun. Angka ini meningkat hampir dua kali lipat dari libur Lebaran tahun 2022 lalu.

"Maka kita menargetkan perputaran ekonomi di sektor parekraf tahun ini antara Rp100 sampai 150 triliun. Mudah-mudahan ini bisa membangkitkan ekonomi di daerah selama periode mudik libur Lebaran," katanya seperti dikutip, Rabu (5/4/2023).

Untuk mencapai target tersebut, Sandiaga menargetkan pergerakan wisatawan nusantara mencapai 300 juta sampai 350 juta jiwa saat libur Lebaran. Angka ini setara 25 persen dari target 1,4 miliar mobilitas wisatawan nusantara tahun ini.

Terlebih, data Kementerian Perhubungan menyebutkan ada 123,8 juta wisatawan yang akan melakukan perjalanan saat libur lebaran 2023. "Angka 123,8 juta ini merupakan kenaikan dari tahun lalu yang menghasilkan sekitar Rp70 triliun," ucapnya.

Kemenparekraf akan berkoordinasi dengan perangkat daerah dan stakeholders terkait untuk mengantisipasi potensi lonjakan wisatawan saat libur Lebaran. Diharapkan semua pihak selalu memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan CHSE, terutama keselamatan dan keamanan.

Kemenparekraf juga akan mengeluarkan Surat Imbauan Pemantauan Hari Raya Idulfitri Tahun 2023 kepada seluruh Dinas Pariwisata provinsi di Indonesia untuk memastikan kesiapan destinasi dan lokasi daya tarik wisata untuk menerapkan protokol keselamatan dan kesehatan yang baik.

"Pemerintah Daerah tentunya diharapkan membentuk satuan tugas. Yang melibatkan lintas OPD untuk mengawasi kawasan objek wisata dan aktivitas pengunjung," ujar Sandiaga.

Kemenparekraf juga berkoordinasi dengan Korlantas Polri untuk memetakan beberapa lokasi yang berpotensi mengalami kepadatan selama libur lebaran. Khususnya di tempat wisata yang sering dikunjungi untuk kebutuhan rekayasa lalu lintas, rambu-rambu dan petunjuk portable untuk wisatawan juga harus disiapkan.

"Kami juga mengapresiasi Kementerian Perhubungan yang telah menyampaikan temuannya terkait pelaksanaan inspeksi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan atau rampcheck di kawasan wisata," katanya. kbc10

Bagikan artikel ini: