Uang beredar di periode Lebaran 2023 diprediksi naik hingga 10%
JAKARTA, kabarbisnis.com: Sejak tahun 2020, perayaan Lebaran terkungkung oleh pandemi Covid-19 yang mendorong pembatasan aktivitas masyarakat. Kini saat pembatasan tersebut dihapus, maka aktivitas sudah mulai berjalan normal.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, semaraknya Idul Fitri tahun ini berpotensi mendorong jumlah uang beredar.
"Kami memperkirakan adanya kenaikan uang beredar sekitar 8% hingga 10% dibandingkan Idul Fitri tahun lalu," terang David seperti dikutip, Rabu (26/4/2023).
Kenaikan uang beredar ini didorong oleh cuti bersama yang panjang, sehingga mendorong masyarakat untuk bepergian dan melakukan konsumsi. Begitu juga dengan tradisi mudik dimana masyarakat biasanya memberikan uang THR hari raya.
"Kalau di daerah, biasanya menggunakan uang tunai. Makanya, peredaran uang yang meningkat terutama di uang kartal," tambah David.
Efeknya tentu baik bagi pertumbuhan ekonomi, terutama di kuartal II-2023. David memperkirakan, pertumbuhan ekonomi periode tersebut akan sekitar 5%. Meski masih di level 5%, tetapi nampaknya akan melambat dari capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 yang pada waktu itu mencapai 5,44%.
David mengingatkan, ini bukan sesuatu yang patut diwaspadai. Perlambatan pertumbuhan tersebut bisa disebabkan oleh faktor basis tinggi (high base effect) di tahun sebelumnya.
"Intinya konsumsi rumah tangga di kuartal II-2023 terungkit momen Idul Fitri dan bagus untuk pertumbuhan ekonomi," tandasnya. kbc10
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
57 Persen Generasi Z Pilih Berkarir Jadi Influencer
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
Melebihi Kewajiban, 1.990,79 Hektare Lahan Kompensasi PT BSI Tuntas Diserahkan ke Pemerintah
Astragraphia Xprins Perluas Ekosistem Pencetakan 3D pada Industri