The Fed kerek suku bunga acuan, sentuh level tertinggi dalam 15 tahun
JAKARTA, kabarbisnis.com: Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dengan kisaran 5 persen hingga 5,25 persen. Ini merupakan suku bunga paling tinggi sejak lebih dari 15 tahun belakangan ini.
Kenaikan suku bunga acuan ini sudah terjadi kesepuluh kalinya sebesar 0,25 persen, yang bertujuan untuk melawan inflasi yang terus melonjak berturut - turut sejak Maret 2022.
"The Fed menaikkan suku bunga acuan, para bankir sentral menaikkan suku bunga ke kisaran 5,00 persen hingga 5,25 persen, tingkat yang belum pernah mereka capai sejak musim panas 2007," tulis The New York Times dikutip, Jumat (5/5/2023).
Mengutip laman CNBC, selama setahun terakhir, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa kenaikan suku bunga lanjutan ini diperlukan untuk menekan inflasi agar terkendali. Tingkat inflasi dari tahun ke tahun saat ini sebesar 5 persen dengan target Fed yang masih jauh sebesar 2 persen.
Menurut The Fed, kenaikan suku bunga pada tahun 2023 ini mungkin akan menjadi yang terakhir untuk saat ini. Berbeda hal dengan pendapat Powell yang mengatakan bahwa kebijakan akan berlanjut jika tingkat inflasi tetap tinggi.
"Kami tidak lagi mengatakan bahwa kami mengantisipasi (kenaikan suku bunga lainnya)," kata Powell, pada konferensi pers di Federal Reserve di Washington pada Maret lalu.
Untungnya bagi para peminjam, The Fed memprediksi pada tahun 2024 akan melakukan penurunan suku bunga acuan turun sebesar 4,3 persen. Sedangkan, Menurut FedWatch CME, para pedagang yang masuk dalam kontrak berjangka dana federal, The Fed juga akan menurunkan suku bunga sebelum tahun depan.
Menurutnya, penurunan suku bunga hampir 75 persen yang mana akan berada di antara 4 persen hingga 5 persen pada September 2023.
Greg McBride, kepala analis keuangan di Bankarate berpendapat The Feds telah menciptakan krisis kredibilitas mereka sendiri pada inflasi, sehingga pasar mengharapkan bahwa The Fed untuk menyerah dari masalah ekonomi dan mulai menurunkan suku bunga. Namun, The Fed mengatakan hal yang sebaliknya, bahwa pihaknya akan menyelesaikan pekerjaan mereka dalam pengendalian inflasi. kbc10
Ketua Kadin Surabaya Beri Apresiasi Keberhasilan Program Wirausaha Merdeka 2023 di PPNS
Perbankan Mulai Siapkan Uang Tunai Sambut Libur Nataru
Youtuber dan Tiktoker Dinilai Bikin RI Rugi, Ini Alasannya?
Perkuat Pesan Perusahaan Bagi Karyawannya, LG Gelar Life's Good Day Campaign di Indonesia
Konsolidasi dan Transformasi Jadi Kunci Keberhasilan BPR dan BPRS Dalam Hadapi Tantangan