Kolaborasi hotel dan media dorong pariwisata di Indonesia
SURABAYA, kabarbisnis.com: Industri pariwisata dan perhotelan di Tanah Air menggeliat pasca-pandemi, terlebih didorong momen Ramadan dan Lebaran 2023.
"Gempuran pandemi Covid-19 menjadi masa yang cukup berat bagi dunia perhotelan. Bahkan di Bali banyak hotel yang kolaps hingga harus dijual. Sekarang sudah agak membaik," ungkap Arief Rahman, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Media Indonesia (PHMI), Surabaya, Jumat (5/5/2023).
Arief menyatakan, transisi pandemi ke endemi ini mulai ada perkembangan menggembirakan. Hal positif tersebut, kata Arief harus terus ditingkatkan para pengelola hotel agar dapat bertahan di tengah persaingan.
Menurut Arief, salah satu cara yang dapat dilakukan pengelola hotel untuk dapat terus bertahan adalah dengan meyakinkan publik bahwa kondisi saat ini sudah membaik sehingga tidak ada kekhawatiran untuk menginap ataupun staycation di hotel.
Arief mengungkapkan, untuk dapat menyakinkan publik bisa dilakukan dengan adanya review yang baik terkait hotel yang bersangkutan. Dan untuk memunculkan review positif ini bisa dilakukan dengan menggandeng media.Â
"Orang saat ini (memilih hotel) itu kan basisnya melihat rating, review, dan rekomendasi. Media mempunyai peran untuk memberikan rekomendasi hotel mana yang bisa dipilih untuk menginap atau staycation. Misalnya media membahas tentang keunikan hotel, servis excellent, dan lain sebagainya," paparnya.
Arief berharap kolaborasi hotel dan media melalui PHMI dapat meningkatkan industri pariwisata di Tanah Air yang sempat mati suri saat pandemi Covid-19.Â
Acara silaturahmi para pimpinan hotel dan media tersebut juga diumumkan pemenang lomba penulisan berita promo Ramadan.kbc6
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
57 Persen Generasi Z Pilih Berkarir Jadi Influencer
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
Melebihi Kewajiban, 1.990,79 Hektare Lahan Kompensasi PT BSI Tuntas Diserahkan ke Pemerintah
REI Klaim Kontribusi Sektor Properti ke Ekonomi RI Rp2.349 Triliun