RI jadi pemegang saham terbesar ke-3 Islamic Development Bank
JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Indonesia resmi meningkatkan kepemilikan saham di Islamic Development Bank (IsDB) dari posisi ke-12 menjadi posisi ke-3.
Kenaikan saham khusus/Special Capital Increase (SCI) ini menempatkan saham Indonesia di IsDB di bawah Saudi Arabia dan Libya dengan kenaikan saham sebesar 8,43 persen.
"Post-SCI ini akan terjadi dilusi untuk seluruh pemegang saham, sehingga hasil final shareholding Indonesia menjadi 7,94 persen. Board of Governors IsDB telah menyetujui SCI ini pada IsDB Annual Meetings 12 Mei 2023," kata Sri Mulyani melalui akun Instagram resmi, dikutip Minggu (14/5/2023).
Menurutnya, IsDB merupakan bank pembangunan multilateral yang memiliki keunggulan komparatif.
IsDB tidak saja sebagai satu-satunya bank pembangunan multilateral yang menerapkan prinsip syariah, namun mayoritas anggotanya adalah negara berkembang sehingga bisa ikut mengedepankan Kerjasama Selatan-Selatan.
Sri Mulyani menyebut, dengan kenaikan saham ini, Indonesia akan mendapatkan beragam manfaat, baik secara strategis dan ekonomis.
"Mulai dari meningkatkan posisi tawar Indonesia di IsDB hingga meningkatkan potensi pembiayaan IsDB sampai dengan 3,5-4 kali lebih besar," imbuhnya.
Selain itu, Indonesia juga dapat secara langsung berperan aktif dalam operasionalisasi IsDB dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta pengentasan kemiskinan di negara-negara anggota IsDB.
Adapun negara-negara anggota IsDB pada umumnya merupakan negara dengan komunitas muslim yang berpendapatan rendah.
Di sisi lain, Indonesia juga dapat semakin mendorong peran IsDB dalam berbagai kegiatan pembangunan di tanah air, termasuk dalam pengembangan ekonomi dan keuangan Islam.
Sampai dengan Desember 2022, IsDB telah memberikan dukungan pembiayaan bagi Indonesia sebesar US$6,3 miliar.
Bantuan ini khususnya untuk sektor-sektor seperti pertanian, pendidikan, industri dan pertambangan, melalui berbagai instrumen seperti pembiayaan proyek, pembiayaan perdagangan, dan pemberian bantuan teknis. kbc10
Paling Banyak Dikeluhkan, Granostic Hadirkan Layanan Pain Management Center
Jelang Konggres XXV di Bandung, Inilah Harapan Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim
Nilai Transaksi Kripto Menyusut pada Januari - Agustus 2023
The Fed Diramal Bakal Kerek Suku Bunga Jadi 5,75 Persen di Akhir Tahun
Hindari 'Penjajahan' Teknologi, RI Harus Segera Geber 5G