Daging Ayam dan Telur Picu Inflasi Jatim 0,18% pada Mei 2023

Selasa, 6 Juni 2023 | 07:50 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat angka inflasi bulanan di Jatim pada Mei 2023 sebesar 0,18 persen. Angka ini salah satunya disumbang oleh kenaikan sejumlah bahan pangan terutama daging ayam ras dan telur ayam ras.

Fungsional Statistik Ahli Madya BPS Jatim, Umar Sjaifudin mengatakan, secara year to date (Mei 2023 terhadap Desember 2022), Jatim sudah mengalami inflasi sebesar 1,35 persen, dan secara tahunan (Mei 2023 terhadap Mei 2022) Jatim mengalami inflasi 5,02 persen.

"Seluruh kota di Jatim menghitung indeks harga konsumen, semuanya mengalami inflasi pada Mei lalu, dan inflasi tertinggi terjadi di Sumenep 0,66 persen, dan terendah di Madiun 0,07 persen," ujarnya dalam paparan BPS Jatim, dikutip Senin (5/6/2023).

Adapun sejumlah komoditas yang telah menyumbang inflasi Jatim pada Mei 2023 atau mengalami kenaikan harga pasar di antaranya yakni telur ayam mengalami peningkatan harga hingga 5,6 persen, disusul bawang merah naik 9,75 persen bawang putih 6,92 persen, rokok kretek filter 1 persen, daging ayam ras naik 1,12 persen, upah asisten rumah tangga 0,71 persen, anggur 6,76 persen, jus buah siap minum 1,51 persen, obat dengan resep 1,35 persen, dan bakso siap santap 1,60 persen.

Sementara komoditas yang menyumbang deflasi atau yang mengalami penurunan harga pasar di antaranya cabai rawit turun -8,14 persen, susu cair kemasan -6,36 persen, beras -0,20 persen, melon -6,52 persen, cabai merah -5,34 persen, apel -2,88 persen, jeruk -2,07 persen, daging sapi -0,46 persen, daging sapi -0,46 persen, air kemasan 0,51 persen dan angkutan antar kota 1,92 persen.

Umar menjelaskan, pada Mei 2023 memang terjadi fenomena kenaikan harga telur ayam ras yang disebabkan karena produksi yang menurun dan karena kenaikan harga pakan. Sedangkan kenaikan harga daginng ayam ras karena masih ada pengaruh Lebaran ditambah adanya kenaikan biaya produksi dari faktor harga pakan ternak.

"Sementara komoditas bawang merah dan bawang putih ini juga kenaikan harganya karena pengaruh kenaikan harga saat Lebaran mengingat stoknya menipis," jelasnya.

Untuk komoditas rokok kretek filter, lanjut Umar, terjadi kenaikan harga karena dampak kebijakan penetapan kenaikan tarif cukai rokok sebesar 10 persen, per 1 Januari 2023 yang berdampak gradual terhadap harga rokok.

"Kemudian, pasca Hari Raya Idul Fitri itu juga banyak permintaan pada beberapa komoditas karena mulai banyak perayaan lainnya, dan sejak Mei juga curah hujan rendah terjadi di sebagian besar wilayah yang berpotensi menggangu produksi komoditas hortikultura," imbuh Umar. kbc10

Bagikan artikel ini: