Gawat! Harga Gula Industri Melejit, Begini Dampaknya ke RI

Jum'at, 9 Juni 2023 | 08:21 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap adanya potensi melonjaknya harga gula industri atau rafinasi dari harga gula konsumsi.

Untuk diketahui, gula rafinasi merupakan gula yang dipergunakan sebagai bahan baku proses produksi di industri makanan dan minuman.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika menyebut, harga gula rafinasi mengalami kenaikan menjadi 26 sen per pound, dari yang sebelumnya di angka 18 sen per pound. Dia mengatakan, kenaikan yang cukup besar tersebut akan berpotensi menimbulkan masalah.

"Kenaikannya cukup besar, dan ini berpotensi masalah. Karena apa? Kalau gula konsumsi diregulate, gula rafinasi ini B to B (business to business)," kata Putu dalam Musyawarah Kerja Nasional Gapgindo di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Putu mengatakan, pada tahun 2022 harga gula rafinasi masih lebih murah dibandingkan dengan harga gula konsumsi, sehingga hal itu juga yang menyebabkan banyak UMKM yang memakai gula rafinasi sebagai bahan baku pemanis dalam produk yang dibuatnya.

"Karena kalau gula konsumsi ini kan memperhatikan kesejahteraan petani, makanya harganya (gula konsumsi) di atas rafinasi. Sehingga industri-industri dan UMKM lebih banyak menggunakan gula rafinasi," ujarnya.

Lebih lanjut, Putu menjelaskan bahwa kenaikan harga gula rafinasi saat ini masih belum terasa signifikan pada harga produk makanan dan minuman. Sebab, kontrak pabrik makanan dan minuman dengan eksportir gula rafinasi tersebut masih dengan harga sebelum mengalami kenaikan.

Dia memperkirakan, kenaikan harga gula rafinasi baru akan terasa pada satu atau dua bulan ke depan. Karena ada kemungkinan kontrak tersebut akan berubah. "Mungkin satu atau dua bulan lagi akan terjadi penyesuaian (harga gula rafinasi di dalam negeri)," tukasnya.

Sementara itu, Putu menyebut kenaikan dari harga gula rafinasi belum tentu akan berdampak kepada harga produk makanan dan minuman. Menurutnya, naik atau tidaknya harga produk tergantung dari strategi dan pengaturan perhitungan masing-masing perusahaan itu sendiri.

"Itu kan jadi strategi saja ya, kalau memang gulanya meningkat nanti apa harganya (produk) meningkat itu tergantung pada industrinya. Kayaknya industri-industri makanan minuman lebih mempunyai referensi untuk mengecilkan marginnya," jelasnya.

Menurut dia, kenaikan harga gula rafinasi tidak serta merta akan berdampak langsung kepada naiknya harga produk makanan dan minuman. Sebab, biasanya setiap perusahaan atau industri makanan dan minuman memiliki strategi yang betul-betul diperhitungkan.

"Biasanya mereka melakukan strategi-strategi yang memang benar-benar diperhitungkan, itu memang tergantung oleh otoritas industrinya," pungkasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: