Harga di atas Pertamax, BBM Bioetanol Baru Dijual di Surabaya

Rabu, 21 Juni 2023 | 17:36 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Pertamina (Persero) bakal merilis bahan bakar minyak (BBM) terbaru yakni bioetanol, campuran pertamax dengan 5% etanol dalam waktu dekat. Perusahaan akan mematok harga lebih mahal dibandingkan Pertamax atau diatas Rp 12.400 per liter.

Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, harga yang tinggi tersebut lantaran bioetanol memiliki nilai oktan atau research octane number (RON) 95, lebih tinggi dibanding pertamax yang sebesar 92. "Saat ini harga belum ditentukan, tapi kemungkinan di atas Pertamax," ujar Fadjar di Jakarta, Rabu (21/5/2023).

Pertamina tengah menunggu izin komersialisasi BBM bioetanol dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Untuk tahap awal peluncuran BBM terbaru tersebut masih terbatas yakni di Surabaya, Jawa Timur. Fadjar mengatakan, BBM bioetanol akan dijual di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik Pertamina. "Kami masih menunggu perizinan, mudah-mudahan tidak lama lagi diluncurkan. Tahap awal di Surabaya dulu, Jabodetabek dan lainnya masih belum," jelasnya.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan harga jual bioetanol yang merupakan etanol berbasis tebu akan berpatokan pada harga indeks pasar (HIP) bioetanol yang ditetapkan Kementerian ESDM.

Dalam Keputusan Menteri ESDM No. 6034K/12/MEM/2016 tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (Biofuel) yang Dicampurkan ke Dalam Jenis Bahan Bakar Minyak, disebutkan besaran harga indeks pasar bahan bakar nabati (HIP BBN) jenis bioetanol sebesar Rp 11.558 per liter yang efektif berlaku per 1 Juni 2023. "Kalau sekarang HIP-nya dikisaran Rp 12.000. Harga bioetanol akan seperti HIP bioetanol," ujarnya.

Berbeda dengan biodiesel, penyaluran BBM bioetanol tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Kementerian ESDM telah menetapkan HIP BBN jenis biodiesel untuk Juni 2023 sebesar Rp10.234 per liter, menurun 10,9% dari HIP biodiesel bulan lalu, yaitu Rp11.493 per liter. "Pertamina akan menghitung harga keekonomiannya. Khusus bioetanol tidak ada subsidi," pungkas Dadan.kbc11

Bagikan artikel ini: