Ekonom Nilai BI akan Bijak Meski The Fed Kerek Suku Bunga
JAKARTA, kabarbisnis.com: Bank Indonesia (BI) melihat peluang kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) pada Juli 2023 ini. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, suku bunga acuan bank sentral AS pada bulan depan bisa berada di kisaran 5,5 persen.
Hal ini seiring dengan kondisi inflasi Paman Sam yang masih tinggi. Memang, mulai ada penurunan inflasi, tetapi terjadi cukup lambat.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menilai, BI tak akan gegabah dalam mengambil keputusan dalam menyambut langkah The Fed nantinya.
"Kami melihat BI akan secara hati-hati dalam menentukan respon kebijakan dalam menanggapi kemungkinan yang diambil The Fed," terang Faisal dikutip, Senin (26/6/2023).
Meski memang, tetap akan ada dampak dari transmisi langkah suku bunga The Fed kepada Indonesia, terutama dari imbal hasil surat utang pemerintah. Namun saat ini, imbal hasil obligasi pemerintah berdenominasi rupiah tenor 10 tahun penurun dan bahkan hampir menyentuh 6%.
"Dengan demikian, kami melihat tak ada urgensi bagi BI untuk meningkatkan suku bunga acuan," tegas Faisal.
Juga karena, melihat infasi yang terkendali dan bahkan telah kembali ke kisaran sasaran 2% hingga 4% YoY pada Mei 2023. Dengan demikian, Faisal memperkirakan suku bunga acuan akan tetap ditahan di level 5,75% hingga akhir tahun 2023.
Namun, dia memberi catatan, BI perlu untuk terus memonitor perkembangan ekonomi global yang hingga saat ini masih diliputi ketidakpastian. kbc10
Ketua Kadin Surabaya Beri Apresiasi Keberhasilan Program Wirausaha Merdeka 2023 di PPNS
Perbankan Mulai Siapkan Uang Tunai Sambut Libur Nataru
Youtuber dan Tiktoker Dinilai Bikin RI Rugi, Ini Alasannya?
Konsolidasi dan Transformasi Jadi Kunci Keberhasilan BPR dan BPRS Dalam Hadapi Tantangan
BPKÂ Temukan Potensi Kerugian Negara Rp18,9 Triliun di Semester I-2023