Bank Mandiri Catat Laba Bersih Rp25,2 Triliun di Semester I-2023

Senin, 31 Juli 2023 | 12:40 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melanjutkan tren kinerja keuangan yang positif pada paruh pertama tahun 2023. Bank pelat merah ini masih mampu membukukan pertumbuhan laba bersih double digit hingga Juni 2023.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, laba bersih perseroan mencapai Rp 25,2 triliun sepanjang semester I-2023. Realisasi itu naik 24,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan laba bersih itu selaras dengan pendapatan emiten berkode BMRI ini, yang juga masih tumbuh pesat. Tercatat pendapatan bunga bersih Bank Mandiri tumbuh 13,1 persen secara tahunan menjadi Rp 47,3 triliun dan pendapatan non bunga tumbuh 14 persen menjadi Rp 18,4 triliun.

Seiring dengan kenaikkan pendapatan, tingkat profitabilitas perseroan turut meningkat. Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only telah menyentuh 25,8 persen atau naik 275 basis poin (bps) secara tahunan, dengan posisi net interest margin (NIM) bank only terjaga di level 5,30 persen.

Mulai Agustus 2023, QRIS Bisa Buat Transfer, Tarik dan Setor Tunai Darmawan menyebutkan, kinerja positif tersebut tidak terlepas dari kondisi perekonomian nasional yang semakin membaik.

Hal ini kemudian mendongkrak penyaluran kredit perusahaan. Tercatat penyaluran kredit perseroan secara konsolidasi mencapai Rp 1.272,07 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 11,8 persen secara tahunan, lebih tinggi dari pertumbuhan industri perbankan sebesar 7,8 persen.

"Pencapaian kinerja Bank Mandiri yang solid juga selaras dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih bertumbuh di tengah ketidakpastian global," ujar Darmawan, dalam konferensi pers, Senin (31/7/2023).

Dalam penyaluran kredit, bank dengan kode emiten BMRI itu tetap berkomitmen menjaga kualitas aset. Tercatat rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) perseroan turun ke level 1,53 persen pada Juni 2023, dari 2,47 persen pada Juni tahun lalu.

Selain itu, dalam menjaga kualitas aset perseroan tetap membentuk pencadangan yang memadai. Darmawan menyebutkan, perseroan telah melakukan pencadangan dengan NPL Coverage ratio bank only mencapai 342,2 persen, meningkat dari posisi kuartal II tahun sebelumnya yang sebesar 274,5 persen.

Kenaikan pencadangan itu dilakukan, meskipun nilai restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri terus menyusut. Tercatat nilai restrukturisasi kredit Covid-19 perseroan tinggal menyisakan Rp 26,6 triliun.

"Penurunan ini didorong oleh pelunasan dan pembayaran cicilan debitor, dan bisnis para debitor yang sudah kembali normal," ucap Darmawan. kbc10

Bagikan artikel ini: