Inflasi Juli Naik Jadi 0,21 Persen, Dipicu Angkutan Udara hingga Biaya Sekolah
JAKARTA, kabarbisnis.com: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan ke bulan pada Juli 2023 mencapai 0,21%. Untuk tingkat inflasi komponen inti Juli 2023 sebesar 0,13% (month to month/mtm). Angka ini tercatat meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan Mei sebesar 0,14 persen mtm.
Sementara inflasi year on year (yoy) sebesar 3,08% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,24. Sedangkan tingkat inflasi year to date (ytd) Juli 2023 sebesar 1,45%.
"Tingkat inflasi bulanan Juli 2023 ini lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya namun lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, Selasa (1/8/2023).
Sementara itu, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu year on year (yoy), tingkat inflasi pada Juli tercatat lebih rendah. Pasalnya inflasi pada bulan Juli tahun 2022 mencapai 0,64 persen.
Dia menjelaskan, inflasi yang tinggi disebabkan oleh komponen angkutan udara dengan andil sebesar 0,06 persen, kemudian daging ayam ras dengan andil sebesar 0,04 persen.
Lalu, cabe merah dengan andil sebesar 0,03 persen, kemudian bawang putih dengan andil sebesar 0,02 persen. Dan, beberapa komoditas dengan adil sebesar 0,01 persen, seperti biaya sekolah dasar (SD), telur ayam ras, biaya sekolah menengah atas (SMA), biaya Sekolah Menengah Pertama (SMP), rokok kretek filter, dan kentang.
"Selanjutnya pada bagian ini kita dalami inflasi bulan ke bulan atau man-to-man Juli 2023 menurut komponen inflasi (mtm) pada Juli 2023 sebesar 0,21 persen didorong oleh inflasi semua komponen," jelasnya.
Pudji mengatakan, komponen harga yang diatur pemerintah ini mengalami inflasi sebesar 0,44 persen. Komponen ini memberikan andil sebesar 0,09 persen.
Kemudian, untuk komponen harga yang diatur pemerintah kembali mengalami inflasi setelah mengalami deflasi pada Mei dan Juni 2023. Komoditas yang dominan memberi andil inflasi pada inflasi pada komponen harga diatur pemerintah ini adalah tarif angkutan udara dan rokok kretek filter.
Sementara, untuk komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 0,17 persen. Inflasi ini lebih rendah dibandingkan kondisi Juni 2023 yang sebesar 0,44 persen.
"Komponen ini memberikan Andil besar 0,03 persen sementara komoditas yang dominan memberikan andil inflasi terhadap komponen ini adalah daging ayam ras, cabe merah, bawang putih, telur ayam ras, dan kentang," rincinya.
Komponen inti mengalami inflasi bulanan sebesar 0,13 persen, di mana lebih tinggi daripada Juni 2023 yang sebesar 0,12 persen. Komponen inti ini memberikan andil inflasi sebesar 0,09 persen.
Inflasi komponen ini lebih tinggi dibandingkan denganbulan sebelumnya. Adapun komoditas yang dominan memberikan andil terhadap komponen inti adalah biaya sekolah SD, biaya sekolah SMP, dan biaya sekolah SMA.
"Andil harga bergejolak terlihat masih fluktuatif namun lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun lalu," pungkasnya. kbc10
Bos SIG Raih The Best CEO di Ajang Top BUMN Awards 2023
Siap-siap! Penyatuan NIK Jadi NPWP Berlaku Penuh Mulai Pertengahan 2024
SIG Raih Apresiasi Marketeer of the Year 2023
Domscorner Berdayakan UMKM hingga Warga Lokal via Marketplace Produk Fesyen
Ketua DK LPS: Transformasi dan Penambahan Mandat untuk Penguatan Peran dan Fungsi LPS