Minyak Dunia Mahal, Harga Pertamax Cs Bakal Naik?
JAKARTA, kabarbisnis.com: Tingginya permintaan global dan pengetatan pasokan mendorong harga minyak dunia terus mengalami kenaikan. Badan Energi Internasional (IEA) mencatat harga minyak dunia dalam tujuh minggu berturut-turut mengalami kenaikan dan mencatat rekor terpanjang sejak 2022.
Melansir dari CNBC, minyak mentah Brent berjangka naik 19 sen, atau 0,22 persen menjadi US$86,59 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 22 sen, atau 0,27 persen, menjadi US$83,05. Pada basis mingguan, kedua tolok ukur tersebut naik sekitar 0,5 persen.
IEA memperkirakan bahwa permintaan minyak global mencapai rekor 103 juta barel per hari pada bulan Juni dan dapat mencapai puncak lainnya bulan ini.
Sementara itu, pengurangan produksi dari Arab Saudi dan Rusia memicu penurunan tajam dalam persediaan selama sisa tahun 2023, yang menurut IEA dapat mendorong harga minyak lebih tinggi lagi.
Pengamat Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi mengakui bahwa kenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
"Dengan kenaikan harga minyak dunia itu maka harga BBM non subsidi itu otomatis akan menyesuaikan. Tadi khusunya untuk Pertamax dan ke atasnya (jenis BBM non subsidi) itu akan mengalami kenaikan," ujar Fahmi seperti dikutip, Minggu (13/8/2023).
Fahmi menjelaskan, walaupun minyak dunia mengalami kenaikan, harga BBM subsidi akan tetap alias tidak naik.
Sebab, jika mengikuti harga minyak dunia saat ini, hal itu akan berpengaruh adanya kenaikan inflasi, mengurangi daya beli dan menambah beban rakyat miskin.
Sehingga meskipun terjadi kenaikan harga minyak dunia, BBM subsidi tidak akan pernah dinaikan.
"Belum tentu pemerintah akan menaikan harga BBM subsidi (Pertalite), apalagi sekarang menjelamg tahun politik dan pileg dan itu sangat riskan bagi pemrintah untuk menaikan harga BBM subsidi," terang Fahmi.
Perlu diketahui, setiap awal bulan, pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi, sehingga Fahmi memperkirakan awal bulan September mendatang BBM non subsidi dan turunannya akan mengalami kenaikan harga.
"Saya perkirakan sepeti itu karena ada kenaikan harga minyak dunia. Bagi konsumen Pertamax itu sudah biasa perubahan kebaikan BBM," tegas Fahmi. kbc10
FIFA Girang Jumlah Penonton Piala Dunia U-17 di Indonesia Lampaui Target
Perbankan Mulai Siapkan Uang Tunai Sambut Libur Nataru
Konsolidasi dan Transformasi Jadi Kunci Keberhasilan BPR dan BPRS Dalam Hadapi Tantangan
Youtuber dan Tiktoker Dinilai Bikin RI Rugi, Ini Alasannya?
BPKÂ Temukan Potensi Kerugian Negara Rp18,9 Triliun di Semester I-2023