Siap-siap! Harga Sirup hingga Biskuit Bakal Naik di Akhir Tahun, Ini Pemicunya
JAKARTA, kabarbisnis.com: Harga makanan dan minuman kemasan seperti sirup, minuman bersoda, biskuit dan lainnya diprediksi bakal naik pada akhir 2023. Hal ini seiring dengan kenaikan harga gula kristal rafinasi.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan, saat ini harga gula rafinasi naik 30 persen.
Menurut dia, kenaikan harga gula salah satunya disebabkan kondisi pangan internasional dan kebutuhan gula industri dalam negeri yang dipenuhi melalui impor.
"Gula (rafinasi) naik 30 persen. Memang ini terjadi perubahan kondisi yang tidak diduga ya sekarang gula impor jauh lebih mahal dari gula lokal, kira-kira itu kondisinya," kata Adhi dalam acara Indonesia Retail Summit 2023, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Adhi memprediksi harga gula rafinasi naik akan berdampak pada kenaikan harga produk makanan dan minuman yang terjadi pada akhir 2023 atau awal 2024.
Dia mengatakan, para penguasaha makanan dan minuman harus melakukan diskusi dengan distributor dan peritel sebelum menaikkan harga pokok.
"Jadi perkiraan saya akhir tahun atau awal tahun banyak industri yang me-review harganya. Mereka negosiasi dulu dengan peritel," ujarnya.
Lebih lanjut, Adhi mengatakan, kenaikan harga pokok tidak akan lebih dari 5 persen meskipun harga gula rafinasi naik sebesar 30 persen. Sebab, kata dia, pengusaha tetap menjaga daya beli masyarakat agar tetap stabil.
"Jadi bisanya 3 persen padahal bahan baku naiknya luar biasa gula naik 30 persen, nah kkatakan produsen sirup itu kan (kebutuhan) gula 60 persen, (gula rafinasi) naik 30 perse 18 persen pengaruhnya," jelas dia. kbc10
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
57 Persen Generasi Z Pilih Berkarir Jadi Influencer
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
Melebihi Kewajiban, 1.990,79 Hektare Lahan Kompensasi PT BSI Tuntas Diserahkan ke Pemerintah
REI Klaim Kontribusi Sektor Properti ke Ekonomi RI Rp2.349 Triliun