Pasar Otomotif RI Diserbu Merek Mobil Baru, Didominasi asal China

Selasa, 15 Agustus 2023 | 14:41 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Pasar otomotif Indonesia semakin ramai dengan hadirnya berbagai merek baru. Mayoritas merek tersebut asal China yang masuk dan mencari celah di segmen mobil dan sepeda motor listrik.

Pada ajang Gaikindo Indonesia International Autow Show (GIIAS) 2023 saja ada tiga merek mobil baru yang ikut persaingan pasar di Indonesia, yaitu Neta, Great Wall Motor (GWM) dengan tiga merek yaitu Haval, Tank dan Ora, dan Maxus.

Kemudian jika ditarik beberapa tahun ke belakang, merek lain asal China lain juga gencar penetrasi di pasar Indonesia seperti Wuling, DFSK, dan MG Motor meski merek terakhir ini lahir dan besar di Inggris.

Menariknya, ajang tersebut juga menjadi momentum bagi sejumlah merek mobil baru asal China untuk menunjukkan kebolehan di Indonesia. Mulai debut, sekadar perkenalan, sampai langsung penetrasi pasar.

Tercatat, ada lima merek mobil baru asal China baru yang memulai debut di Indonesia pada pameran otomotif nasional tahun ini. 

Kalau dijumlah, total ada 10 merek mobil asal China yang berpartisipasi pada pameran yang bertempat di ICE BSD City, Tangerang, Banten, yang berlangsung pada 10-20 Agustus 2023 ini.

Sementara itu, merek mobil lain yang ambil bagian pada ajang ini adalah Audi, BMW, Citroen, Daihatsu, Honda, Hyundai, Kia, Lexus, Mazda, Mercedes-Benz, Mini, Mitsubishi Motors, Nissan, Porsche, Subaru, Suzuki, Toyota, Volkswagen, dan Volvo.

Kemudian ada empat merek perwakilan dari segmen kendaraan niaga, yakni Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, dan UD Trucks.

Apabila diperinci, perwakilan dari Eropa ada delapan merek, Jepang punya 13 merek serta Korea Selatan diwakili dua merek.

Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi, mengatakan, kehadiran banyak merek baru asal China bukan hanya terjadi di Indonesia tapi merupakan tren global.

"Saya rasa sama ya, kemarin kami juga diskusi dengan major office dan di Thailand juga sama, saya rasa ini tren global dan makin banyak merek yang masuk mau dari Jepang, China, dari Korea, saya rasa wajar-wajar saja dan ini umum terjadi jadi bukan suatu hal yang mengagetkan," ujar Anton belum lama ini.

Anton mengatakan, hadirnya merek baru justru bagus buat perkembangan pasar mobil di Indonesia.

"Kedua ini saya rasa juga menjadi stimulus untuk masyarakat. Tujuan produk baru untuk meningkatkan animo dari market," kata Anton.

Tahun lalu penjualan ritel mobil di Indonesia sebanyak 960.000 unit per tahun. Tahun ini prediksinya market akan tumbuh dan bisa menembus angka 1 juta unit.

"Tahun ini prediksi dari market 1 juta lebih sedikit jadi harapan kami dengan adanya merek baru ini tidak hanya kompetisi dengan tiap brand tapi meningkatkan market dan juga produksi," kata Anton.

"Harapannya tidak hanya CBU tapi juga produksi lokal itu akan menguntungkan buat negara kita juga," imbuh Anton. kbc10

Bagikan artikel ini: