SKK Migas Sebut RI Punya Potensi Migas di 128 Cekungan

Kamis, 31 Agustus 2023 | 07:27 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Tidak bisa dipungkiri, ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak mentah dari luar negeri masih cukup tinggi. Ini terlihat dari adanya kesenjangan (gap) yang semakin jauh antara realisasi produksi nasional dengan konsumsi yang ada di dalam negeri.

Menurut Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, produksi minyak nasional saat ini berkisar di level 630 ribu barel per hari (bph). Sementara konsumsi minyak mentah dalam negeri mencapai 1,4 juta barel per hari (bph).

Meski demikian, Dwi membeberkan bahwa potensi minyak dan gas bumi di Indonesia sendiri masih cukup besar untuk dikembangkan.

"Upaya-upaya untuk bisa meningkatkan cadangan minyak sangat prioritas untuk dilakukan sehingga mudah-mudahan undang-undang migas sangat mendukung ke arah sana. Potensi migas Indonesia masih besar, kita punya 128 cekungan," kata Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Baleg DPR RI, Rabu (30/8/2023).

Setidaknya dari 128 cekungan yang ada, 20 cekungan sudah berproduksi, 8 cekungan sudah dibor namun belum berproduksi, 19 cekungan indikasi menyimpan hidrokarbon, dan 13 cekungan dry hole.

"Dan yang belum dilakukan pengeboran sama sekali ada 6-8 basin jadi dari posisi ini kami melihat potensi Indonesia masih sangat besar mostly berada di bagian timur laut dalam dan infrastrukturnya butuh investasi yang besar," kata dia.

Namun, selain mengandalkan dari 128 cekungan itu, Dwi mengungkapkan bahwa pihaknya juga tetap mencari potensi migas baru yang ada di Indonesia bagian barat. Salah satunya melalui kegiatan pengeboran sumur eksplorasi migas non konvensional atau MNK di Blok Rokan.

"Termasuk namanya MNK atau shale gas atau shale oil yang saat ini sudah mulai kita bor di bawahnya rokan kita bor lebih dalam untuk bisa buktikan bahwa memang ada potensi besar yang mungkin muncul seperti di Amerika," ujarnya. kbc10

Bagikan artikel ini: