Agustus 2023 Alami Deflasi 0,02 Persen
JAKARTA, kabarbisnis.com: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen mengalami deflasi 0,02% pada Agustus 2023. Adapun secara tahunan, inflasi Indonesia mencapai 3,27% (year on year/yoy), naik dibandingkan 3,08% pada bulan Juli.
"Jika dilihat secara series deflasi Agustus 2023 sejalan dengan kondisi tahun lalu yaitu Agustus 2022 dengan tingkat deflasi lebih rendah yakni 0,21%," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, seperti dikutip, Jumat (1/9/2023).
Penyumbang deflasi bulanan terbesar pada bulan lalu adalah makanan dan minuman (mamin) dan tembakau.
Pudji menandaskan, jika dilihat dari tingkat inflasi tahunan pada Agustus 2023 yang sebesar 3,27 persen, terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 111,57 pada Agustus 2022 menjadi 115,22 pada Agustus 2023.
Jika dirinci berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok transportasi dengan catatan sebesar 9,65 persen yoy. Kelompok tersebut berkontribusi terhadap inflasi nasional sebesar 1,18 persen.
Komoditas yang memberikan andil inflasi dari kelompok transportasi adalah bensin dengan andil 0,83 persen, tarif angkutan dalam kota 0,09 persen, tarif angkutan antarkota 0,05 persen, serta solar dan tarif kereta api dengan andil masing-masing sebesar 0,03 persen.
Kelompok berikutnya yang mengalami inflasi tertinggi adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen yoy dengan andil 0,92 persen.
Terdapat beberapa komoditas yang menjadi penyumbang terbesar terhadap inflasi tahunan Agustus 2023 pada kelompok tersebut, di antaranya beras dengan andil 0,41 persen, rokok kretek filter 0,21 persen, bawang putih 0,08 persen, serta daging ayam ras 0,07 persen.
Selain itu, biaya kontrak rumah juga menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap inflasi tahunan Agustus, yakni dengan andil sebesar 0,11 persen.
Sementara jika dilihat dari sebaran wilayah, seluruh kota mengalami inflasi dengan catatan inflasi tertinggi terjadi pada Manokwari sebesar 6,40 persen. Komoditas penyumbang inflasi pada kota tersebut adalah ikan segar (2,61 persen), beras (0,57 persen), bensin (0,45 persen), rokok kretek filter (0,41 persen), dan tomat (0,35 persen).
Kota-kota lain yang mengalami inflasi tahunan tertinggi di antaranya Waingapu (4,84 persen), Sumenep (4,72 persen), Luwuk (4,58 persen), Singkawang (4,57 persen), dan Tanjung Pandan (3,99 persen).
Adapun kota dengan inflasi terendah adalah Jambi sebesar 1,92 persen. kbc10
Bos SIG Raih The Best CEO di Ajang Top BUMN Awards 2023
Siap-siap! Penyatuan NIK Jadi NPWP Berlaku Penuh Mulai Pertengahan 2024
SIG Raih Apresiasi Marketeer of the Year 2023
Domscorner Berdayakan UMKM hingga Warga Lokal via Marketplace Produk Fesyen
Ketua DK LPS: Transformasi dan Penambahan Mandat untuk Penguatan Peran dan Fungsi LPS