Ada Potensi Tambahan Uang Beredar Rp80 Triliun di Pemilu 2024, Ini Sumbernya
JAKARTA, kabarbisnis.com: Momen lima tahunan pesta demokrasi di Tanah Air dinilai bisa menjadi pendorong perekonomian nasional. Gegap gempita para pelaku yang terlibat dalam ajang tersebut pun mulai menggeliat di tahun ini.
Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda memperkirakan, ada tambahan uang beredar sekitar Rp 80 triliun saat proses Pemilu 2024 berlangsung. Menurutnya, hal ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Huda bilang, jumlah uang beredar tersebut akan berdampak ke banyak sektor, salah satunya adalah industri percetakan. Pasalnya, banyak caleg yang akan mencetak baliho dan sejenisnya untuk mendukung penyelenggaraan Pemilu 2024.
Tidak hanya industri percetakan, Huda bilang, industri tekstil juga akan ketiban berkah pada masa kampanye tersebut.
"Model kampanye kita kan masih bagi-bagi kaos. Nah itu pasti akan meningkat juga untuk permintaan produk tekstil," ujar Huda seperti dikutip, Sabtu (16/9/2023).
Kemudian, menurutnya, sektor lainnya seperti sektor transportasi dan telekomonikasi juga akan ketiban berkah dari perayaan pemilu pada tahun depan. Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya penggunaan transportasi saat kampanye serta pengunaan internet yang cukup masif. kbc10
FIFA Girang Jumlah Penonton Piala Dunia U-17 di Indonesia Lampaui Target
Perbankan Mulai Siapkan Uang Tunai Sambut Libur Nataru
Konsolidasi dan Transformasi Jadi Kunci Keberhasilan BPR dan BPRS Dalam Hadapi Tantangan
Youtuber dan Tiktoker Dinilai Bikin RI Rugi, Ini Alasannya?
BPKÂ Temukan Potensi Kerugian Negara Rp18,9 Triliun di Semester I-2023