Kementan Dorong Penguatan Industri Peternakan Berbasis Teknologi

Minggu, 24 September 2023 | 16:14 WIB ET
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Nasrullah
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Nasrullah

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong berkembangnya industri peternakan dan kesehatan hewan di Indonesia,sehingga nantinya akan berdampak terhadap peningkatan PDB peternakan pada khususnya dan pertanian pada umumnya.

Hal ini dikatakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Nasrullah saat mewakili Wakil Menteri Pertanian usai membuka pameran The 6th International Livestock, Dairy, Meat Processing and Aquaculture Exposition (ILDEX) Indonesia 2023 di di ICE BSD Tangerang, baru-baru ini.

Dia menyampaikan, bisnis di bidang peternakan dan kesehatan hewan memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan seiring dengan kebutuhan masyarakat akan pangan terutama protein hewani.

"Melalui penerapan inovasi teknologi dapat menghasilkan produk yang lebih efisien sehingga menciptakan iklim usaha peternakan yang sehat dan kompetitif," terangnya.

Dikatakannya, untuk mencapai penerapan teknologi tersebut salah satunya adalah dengan tersedianya modal dan investasi. Pemerintah melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah merealisasikan kredit bagi pengembangan usaha pertanian sebesar Rp 113,43 triliun kepada 2,74 juta debitur pada tahun 2022.

Namun demikian, pengembangan skala usaha tersebut masih perlu didukung oleh investasi PMDN dan PMA. "Kementan terus mendorong investasi sub sektor peternakan, terutama untuk bidang pembibitan dan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditi peternakan," terangnya.

Dua menuturkan, secara umum Indonesia sudah menuju swasembada protein hewani, bahkan telah mampu ekspor.Kinerja ekspor subsektor peternakan pada periode Januari-Juli Tahun 2023 (angka sementara) tercatat senilai US$790,7 juta setara Rp 11.8 triliun dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat sebesar 9,26% dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 17,28% dibandingkan periode yang sama Tahun 2022.

"Ekspor komoditas peternakan kita seperti: sarang burung walet, madu, pakan ternak, telur tetas, DOC, daging ayam olahan, kambing, domba dan obat hewan telah berhasil menembus lebih dari 98 negara tujuan," terangnya.

Menurutnya, ini membuktikan bahwa industri peternakan memiliki potensi untuk terus berkembang.Hal ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pencapaian nilai ekspor subsektor peternakan tahun 2022 mencapai Rp 17,7 T mengalami peningkatan sebesar 13,5% dibandingkan tahun 2021.

"Capaian ekspor subsektor peternakan di Indonesia terus bergerak positif," pungkasnya. kbc11

Bagikan artikel ini: